PM Jepang Shinzo Abe Minta Maaf Setelah Anggota Partai LDP Mengkritik Dua Koran
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe kemarin meminta maaf kepada masyarakat karena anggota partai liberal mengkritik 2 koran.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe di parlemen, Jumat (3/7/2015) kemarin meminta maaf kepada masyarakat karena anggota partai liberal (LDP) yang dipimpinnya khususnya pimpinan daerah LDP di Okinawa beserta seorang pengarang novel terkenal Jepang pendukung Abe, Naoki Hyakuta, mengkritik 2 koran Okinawa minta agar kedua koran dihancurkan saja.
"Saya minta maaf sedalamnya kepada masyarakat khususnya Okinawa, karena kritikan yang dilakukan itu benar-benar ngawur," kata Abe dalam sesi parlemen saat sidang komisi perdamaian dan legislasi keamanan, Jumat (3/7/2015).
Tanggal 25 Juni 2015 para member dan pimpinan LDP di kantor LDP bersama Hyakuta berdiskusi mengenai berbagai hal di Okinawa khususnya penolakan rakyat Okinawa atas pangkalan militer Amerika Serikat di sana.
Hyakuta mengungkapkan bahwa semua penolakan itu gara-gara dua koran Okinawa yaitu Ryukyu Shimpo dan Okinawa Times yang sudah diambil alih oleh kalangan kiri (komunis) dan oleh karena itu harus dihancurkan.
Abe tidak menghadiri diskusi tersebut.
"Namun karena diskusi dilakukan di markas LDP maka saya sendiri ikut bertanggungjawab dan saya minta maaf sebesarnya," kata Abe.
Hal itu, menurut Abe, jelas akan merusak kepercayaan dan sangat disesali.
Kamis (2/7/2015) lalu para pimpinan redaksi kedua surat kabar Okinawa tersebut membuat jumpa pers dan mengatakan bahwa penyajian berita mereka adalah berimbang dan hanya mengutip serta memberitakan apa yang disampaikan oleh para pejabat pemerintah Okinawa saja.