Diduga Cemburu, Pendeta Budha Bunuh PSK di Jepang
Seorang PSK, Miki Kuroda (37) ditemukan tewas di apartemennya. Sang pembunuh ternyata pacarnya sendiri dan juga seorang pendeta Budha Jepang.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang PSK, Miki Kuroda (37) ditemukan tewas di apartemennya. Sang pembunuh ternyata pacarnya sendiri dan juga seorang pendeta Budha Jepang, Yoshinori Kurumi (29).
"Tanggal 16 Desember mayat Kuroda ditemukan di apartemennya oleh temannya. Bekas pukulan dan pecutan keras memar terlihat pada tubunya serta bekas tusukan pisau. Lalu 4 Juni polisi menangkap Yoshinori, pendeta Budha dari Kota Tokushima, dengan tuduhan tindak pidana pembunuhan," kata sumber Tribunnews.com, Rabu (8/7/2015).
Sebelum pembunuhan tersebut, Yoshinori selalu menguntit, mengikuti dari belakang ke mana pun Kuroda pergi.
"Padahal Kuroda pernah ditemuinya sendiri di tempat klub seks dan mengenal baik," ungkap sumber itu lagi.
"Mungkin karena cemburu atau hal lain, polisi masih mencari tahu motifnya, sehingga dia kesal dan akhirnya membunuhnya," tambahnya.
Sebelumnya juga Yoshinori memposting berita jelek dan menjelekkan Kuroda di berbagai situs online orang dewasa, supaya nama Kuroda jadi jelek dan supaya tidak ada tamu yang ke Kuroda.
Lebih parah lagi, dari hasil penyelidikan polisi ternyata Yoshinori menyewa detektif untuk memata-matai Kuroda.
"Dugaan kuat karena Yoshinori sangat pencemburu sehingga membunuhnya," tambah sumber itu lagi.
Pembunuhan dilakukan Yoshinori dengan memukulkan ponsel ke kepala Kuroda dan menusuknya. Lalu kedua barang bukti tersebut dibuang ke laut.
Yoshinori adalah pendeta Budha di Kuil Chokenji di Kota Tokushima. January 2014 dia menikah dengan seorang wanita yang dihadiri oleh 100 orang tamunya.
Dia memasuki kuil keluarga yang sejarahnya sudah ratusan tahun lalu. Sebelumnya dia dosen di Universitas Okayama. Hingga April lalu dia menjadi Wakil Ketua Kelompok Muda Budha Shikoku.
Sedangkan Kuroda sebelumnya menjadi spesialis nailist (penghias kuku) dan agen penjual asuransi. Sore malam hari sebagai PSK. Dia juga melatih tim basket lokal setempat. Seorang anggotanya mengatakan Kuroda sangat baik dan dapat dijadikan kakak yang dapat dipercaya.
"Kita tahu kerja malamnya. Oleh karena itu saat dia dibunuh kita sangat sedih," katanya.
Saat pembunuhan terjadi, sebenarnya Kuroda harus menghadiri pesta perayaan akhir tahun untuk tim basketnya. Karena tidak hadir akhirnya salah seorang anggota mendatangi rumahnya dan akhirnya menemukan Kuroda telah meninggal dunia disiksa oleh pendeta Budha tersebut.
Bagian lehernya luka parah, badannya penuh siksaan, dan juga lubang pada tubuhnya bekas tusukan pisau survival (pisau besar untuk menyelamatkan diri).