Beginilah Pabrik Snack Jepang Melakukan Kontrol Kualitas
Salah seorang pencicip, Chiaki Sato (22) memperagakan sedang mencicipi produk Kakinotane yang sangat populer di Jepang
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pengetes rasa, pencicip (taster), ternyata menjadi salah satu kunci keberhasilan penjualan produk Kameda Seika Co.Ltd. Bukan hanya tiap hari, tetapi tiap jam, mulai pabrik berproduksi sampai dengan produksi selesai, dari jam 5 pagi hingga jam 2 pagi, pencicip ini melakukan tugasnya setiap jam, setiap hari.
"Pada pokoknya produksi kami berjalan 24 jam sehari, mulai jam 5 pagi hingga jam 2 pagi. Setelah diproduksi, diambil sampel, tiap jam dilakukan pengecapan, dicicipi oleh seorang khusus untuk bidang itu, untuk merasakan, mengetahui adanya perubahan atau tidak dalam kualitas," papar Yoshie Ozeki, eksekutif Kameda khusus kepada Tribunnews.com pagi ini (15/7/2015).
Salah seorang pencicip, Chiaki Sato (22) memperagakan sedang mencicipi produk Kakinotane (mini krispi) yang sangat populer di Jepang dan di Amerika Serikat saat ini, "Saya lakukan setiap jam memang untuk mengetes rasa produk ini," paparnya.
Apakah tidak makan, karena bisa kenyang makan krispi tersebut tiap jam, "Makan siang dan malam biasa saja, tak masalah," paparnya.
Di tangan para pencicip itulah ternyata keunggulan produk krispi tersebut bisa terjual banyak di Jepang dan di luar negeri saat ini. Tak heran penjualannya meningkat terus sejak 2010 hingga kini dengan Net Sales kini sedikitnya 95 miliar yen.
Satu kunci lain produk ini adalah kamar khusus arsip semua resep (bumbu masakan) produk krispi buatan Perusahaan tersebut.
Kamar itu khusus dikunci dari luar tak boleh siapa pun masuk dan hanya orang khusus saja yang bisa masuk karena berisi data catatan lengkap semua resep produk makanan Kameda Seika. Kalau ada yang ketahuan mengintip resep tersebut tanpa sepengetahuan atasannya, hukumannya adalah PHK, dikeluarkan dari Perusahaan tersebut.