Kamis, 18 September 2025

Survei: Pers Jepang Sungkan Beritakan Skandal Akuntansi Toshiba

Sejumlah media Jepang ternyata sungkan memberitakan skandal akuntansi Toshiba Corporation.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Hasil survei yang dilakukan Morning Cross TV Tokyo, Jumat (24/7/2015). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejumlah media Jepang ternyata sungkan memberitakan skandal akuntansi Toshiba Corporation. Bahkan Pemimpin Redaksi sebuah televisi besar Jepang menyetop pemberitaan Toshiba agar tidak ditayangkan.

"Pengaruh skandal akuntansi Toshiba Corporation sangat besar. Bahkan seorang Pemimpin Redaksi TV besar Jepang sempat meminta stafnya menyetop pemberitaan mengenai Toshiba yang seharusnya ditayangkan menurut rencananya," ungkap Shigeaki Koga, pegawai Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Perindustrian (METI) Jepang, Jumat (24/7/2015) di acara Morning Cross Tokyo TV.

Lulusan Universitas Tokyo fakultas hukum kelahiran Sasebo 26 Agustus 1955 ini mengungkapkan betapa besar pengaruh Toshiba kepada pers Jepang karena banyak sponsor atau iklan Toshiba di berbagai media massa di Jepang.

"Apabila mereka memberitakan Toshiba yang lagi kesulitan saat ini dikhawatirkan iklan Toshiba akan ditarik dari media mereka," tambahnya lagi.

Hasil survei TV Tokyo pagi ini menunjukkan bahwa skandal akuntansi Toshiba berdampak citra buruk di masyarakat dibenarkan oleh 1.068 responden. Lalu 840 responden menyatakan tidak ada perubahan, 102 responden menjawab lain dan hanya 59 responden malah menyatakan berdampak baik bagi Toshiba sendiri.

Selain itu Koga juga menyatakan bahwa kemungkinan pasar modal Tokyo menyetop perdagangan saham Toshiba mungkin ada tetapi tidak sebesar kasus Olympus di masa lalu.

"Olympus yang kasusnya berat sekali itu pun akhirnya tidak jadi dikeluarkan listing dari pasar modal Tokyo," lanjutnya.

Koga juga melihat adanya beberapa petinggi Toshiba yang duduk dan dekat dengan PM Jepang Shinzo Abe sehingga kasus Toshiba apabila ditekan terus bisa memiliki citra kurang baik pula terhadap Abe.

"Itulah yang jadi perhatian besar saat ini di masyarakat dan harus hati-hati menangani kasus Toshiba karena dekat dengan Abe para petingginya," katanya.

Meskipun demikian Koga melihat yang paling penting adalah para media Jepang.

"Anggota pers di Jepang selayaknya tidak memanjakan kasus perusahaan besar yang ada di Jepang ini akan berdampak buruk bagi perekonomian nasional nantinya," kata Koba berharap.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan