Tarian Emas Pemujaan Agama Zaman Inca Kini Populer di Jepang
Para penari baik lelaki maupun wanita hanya mengenakan pakaian sangat minim. Lelaki hanya mengenakan celana dalam saja, dan wanita juga demikian.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Zaman kerajaan Inka di Peru terkenal dengan salah satu tarian emasnya. Tarian tersebut yang biasa berjalan seiring dengan pemujaan agama tertentu di Peru itu ternyata diterapkan dalam model penampilan artis-artis di sebuah kuil besar di Jepang, Kuil Osu di Nagoya. Hasilnya, sangat populer sekali.
"Itulah tarian Kinpun Show di Kuil Osu yang sudah berlangsung sekitar 30 tahun lalu setiap tahun dilakukan di sana," kata M Ishihara, seorang sukarelawan Osu khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (4/9/2015).
Para penari baik lelaki maupun wanita hanya mengenakan pakaian sangat minim. Lelaki hanya mengenakan celana dalam saja, dan wanita juga demikian, sehingga bagian dada dan payudara wanita terlihat namun semua tertutup rapat dengan cat dan bubuk emas, kecuali wajah.
Mereka mempresentasikan tarian pemujaan keagamaan seiring dengan lagu Inka yang mengalun. Gerakan dan goyangan tari disesuaikan dengan Lagu Inka tersebut, yang disimulasikan bersama baik lelaki maupun wanita agar berjalan sesuai seni tari persembahan tersebut dengan cara adat Inka zaman dulu.
Tarian Kinpun Show ini semula dilakonkan oleh Hijikata Tatsumiya bersama Juro Kara sebagai pekerjaan paruh waktu mereka di sebuah kabaret. Namun kemudian menjadi semakin terkenal dan bahkan menjadi penampilan jalanan (street performance).
Demikian pula penari Fujita Shigekazu yang juga menjadi cukup terkenal dengan tarian ini. Begitu terkenalnya penampilan ini, sehingga sejak dua tahun lalu muncul di Kuil Osu Nagoya karena memang dianggap sebagai bagian dari persembahan keagamaan meskipun dari suku bangsa lain.
Tarian tersebut kini jauh semakin populer dan perayaan tersebut juga akan ditampilkan kembali antara tanggal 9 hingga 11 Oktober 2015 juga di Osu. Diperkirakan penontonnya akan jauh lebih banyak lagi karena memang tarian seni ini sangat menarik sebagai satu karya seni asli budaya bangsa Inka, namun disajikan profesional di Jepang.
Kerajaan Inka adalah sebuah kerajaan yang terletak di wilayah yang sekarang adalah Peru dari 1438 sampai 1533. Inka disebut sebagai peradaban "pra-Columbus, artinya sudah ada sejak sebelum kedatangan Christopher Columbus.
Selama periode tersebut, Inka menguasai sebagian besar wilayah Amerika Selatan bagian barat yang berpusat di pegunungan Andes hingga 1533, saat bangsa Spanyol menyerbu negeri itu. Atahualpa yang merupakan raja Inka terakhir, disebut juga dengan istilah Sapa Inca, tewas terbunuh oleh penjelajah Spanyol yang bernama Francisco Pizarro, yang juga menandai awal masa berkuasanya Spanyol di daerah tersebut.
Kerajaan Inka terdiri atas empat suku. Bahasa resmi kerajaan adalah bahasa Quechua, walaupun ada sekitar 700 bahasa lokal yang digunakan. Suku Inka melakukan pemujaan atas dewa-dewa, dengan Inti sebagai dewa matahari yang merupakan dewa terdepan.
Ibukotanya ada di Cuzco, atau Qosqo, di selatan Peru.