Sabtu, 20 September 2025

Kasus Pertama di Jepang Penipuan Uang dengan Modus My Number

Badan Pelayanan Konsumen Jepang mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan terkait penerbitan Kartu My Number.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kartu My Number (Nomor Identifikasi Sosial atau NIS) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Badan Pelayanan Konsumen Jepang mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan terkait penerbitan Kartu My Number (Nomor Identifikasi Sosial atau NIS). Sedikitnya 10 kasus telah dilaporkan masyarakat terkait hal tersebut.

"Satu kasus baru saja kami peroleh kemarin, pertama kali di Jepang, penipuan permintaan NIS kepada seorang nenek berusia 70 tahunan, sekaligus diikuti ancaman permintaan uang," ungkap sumber Tribunnews.com, Rabu (7/10/2015).

Kejadian menurutnya di wilayah Kanto. Pertama, ada telepon dari seseorang yang mengaku sebagai lembaga publik memberikan nomor NIS tersebut lewat telepon kepada seorang nenek usia 70 tahunan.

Tak lama kemudian datang lagi telepon lain menyebutkan, "Saya ingin menyumbang sesuatu bagi lembaga publik yang perlu bantuan. Oleh karena itu apakah bisa pinjam nomor NIS ibu?"

Karena alasan sosial tersebut, sang nenek memberitahukan nomor NIS nya kepada penelepon yang tak dikenalnya.

Keesokan harinya muncul pula telepon baru lagi, kali ini mengancam untuk melaporkan kepada polisi.

"Mengungkapkan apalagi meminjamkan nomor NIS adalah perbuatan kriminal itu bisa dipenjara. Kalau mau dirahasiakan, silakan transfer uang kepada saya," ungkap sang penelepon.

Tentu saja sang nenek bingung dan lapor kepada Badan Konsumen Masyarakat di Tokyo.

Pihak Badan tersebut mengharapkan apabila ada sesuatu apa pun mengenai NIS diharapkan dapat segera melaporkan kepada Badan tersebut.

Polisi sumber Tribunnews.com mengungkapkan, hal tersebut dipastikan berasal dari kalangan yakuza karena pola dan sistem kerja sama seperti furikomi sagi, penipuan uang lewat telepon dan korban mentransfer uangnya lewat bank.

Polisi masih menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut.

Info yakuza silakan baca di www.yakuza.in.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan