Polisi Jepang Tangkap Pemilik Klub Tawarkan PSK Asing
Polisi Metropolitan Tokyo berhasil menangkap dan menggerebek sebuah klub wanita panggilan atau prostitusi (PSK) khususnya menyediakan wanita asing.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi Metropolitan Tokyo berhasil menangkap dan menggerebek sebuah klub wanita panggilan atau prostitusi (PSK) khususnya menyediakan wanita asing bagi konsumen lelaki Jepang di daerah Chiyodaku Tokyo Jepang.
"Polisi menangkap Hiroshi Kosaka usia 66 tahun, pemilik bisnis Akai Kutsu (sepatu merah) yang juga memberikan julukan bisnisnya Choco Milk kepada pelanggannya. Menyediakan prostitusi khususnya wanita asing di sebuah klub sewaannya di daerah sekitar stasiun kereta api Akihabara Tokyo. Hal ini jelas melanggar UU Anti Prostitusi Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (9/11/2015).
Kosaka membantah tuduhan polisi tersebut dan menyatakan dirinya tak pernah menyediakan wanita untuk prostitusi.
Situs Sepatu Merah, yang saat ini telah ditutup, menuliskan penawaran kepada lelaki Jepang terhadap berbagai wanita Jepang.
"Jadi bukan wanita asing," kilahnya lagi kepada polisi.
Namun ternyata setelah mendatangi tempatnya, yang ditawarkan umumnya wanita asing. Sebanyak 10 wanita umumnya terdiri dari warga Thailand dan Tiongkok.
Untuk 60 menit pertama harga promosi dituliskan di situsnya senilai 10.000 yen. Tambahan biaya ribuan yen untuk perpanjangan setiap lima menit.
Polisi menduga Sepatu Merah telah mengumpulkan sedikitnya 100 juta yen penghasilan sejak tahun 2007 hingga kini.
Belum diketahui apakah ada kaitan dengan mafia Jepang (yakuza) karena dunia prostitusi ini erat terkait dengan kalangan yakuza, terutama setoran uang proteksi (mikajimeryo).
Polisi masih menyelidiki lebih lanjut aliran dana yang diperoleh klub tersebut.
Info lengkap yakuza bisa dibaca di www.yakuza.in.