51,1 Persen dari 1.259 Responden di Jepang Mendukung Pernikahan Sesama Jenis
Sebanyak 51,1 persen responden menyatakan setuju atau kira-kira setuju atas perkawinan sesama jenis di Jepang.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah survei pertama kali mengenal Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) dilakukan oleh National Institute of Population and Social Security Research (NIPSSR).
Hasilnya sangat mengejutkan. Sebanyak 51,1 persen responden menyatakan setuju atau kira-kira setuju atas perkawinan sesama jenis di Jepang.
Penelitian dilakukan sejak Maret lalu di semua daerah di Jepang dan mendapat jawaban dari 1.259 orang dari usia antara 20 hingga 79 tahun.
Para responden ternyata mayoritas lebih dari 50 persen menyetujui perkawinan sesama jenis. Untuk jenis usia lelaki, 50,4 persen setuju perkawinan sesama selalu. Untuk responden wanita ternyata 53,2 persen setuju terjadinya perkawinan antara sesama wanita.
Menjadi masalah adalah ketika ditanyakan kepada para manajer perkantoran usia sekitar 40 tahunan.
Sekitar 71,5 persen responden manajer perkantoran usia 40 tahunan menyatakan menentang, tidak suka kalau mengetahui anak buahnya atau stafnya ternyata menyukai sesama jenis.
Eksekutif NIPSSR, Kamano Saori mengungkapkan masyarakat tetap kelihatan berjaga-jaga dan ada keinginan menentang kuat atas pernikahan sesama jenis ini, apalagi kalau menyangkut anggota keluarganya.
"Saya masih bisa mengerti demikian pula kecurigaan dan sebagainya di kalangan manajer. Untuk itu perlu diskusi serta tukar pikiran lebih lanjut dengan mereka untuk membentuk satu kesadaran akan realitas yang ada saat ini," papar Kamano.