680.000 Orang Data Pribadi Masyarakat Sakai Jepang Bocor
Data pribadi masyarakat kota Sakai Osaka sebanyak 680.000 orang bocor ke tangan yang tak dikehendaki.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Data pribadi masyarakat kota Sakai Osaka sebanyak 680.000 orang bocor ke tangan yang tak dikehendaki.
Semua merupakan data pemilih saat pemilu tahun 2011 dan dibiarkan di internet dengan mudah dilihat siapa pun.
"Pemda Sakai telah memberhentikan dengan tidak hormat dan mengadukan ke polisi atas dugaan pembocoran data pribadi masyarakat dengan tuduhan pelanggaran UU Pelayanan Publik," ungkap Walikota Aakai, Osami Takeyama (65) jam 16 tadi, Selasa (15/12/2015) kepada pers dan menundukkan kepala tanda meminta maaf.
Koya Keiichi (59) Deputi Direktur Kota Sakai yang membidangi akuntansi (59) menyimpan dokumen-dokumen internal yang dibawa tanpa izin dari kota ke server Internet pribadi, dan siapa pun bisa melihatnya.
Nama, alamat, jenis kelamin, tanggal lahir dan data pribadi lain tertulis dan mudah dilihat semua orang.
Selama enam tahun dari jabatan asisten kepala pada tahun 2006, Koya telah bekerja di Komisi Pemilihan Sakai kabupaten utara kota. Lalu menggunakan server luar memasukan semua data tersebut.
Pihak polisi masih terus menyelidiki kasus ini apakah ada kesengajaan untuk menjual data tersebut atau tidak belum diketahui.
"Kita lihat nanti hasil penyelidikan dari polisi lebih lanjut. Saat ini tersangka masih dituduhkan pelanggaran UU Pelayanan Publik dan pebocoran privacy orang lain," ungkap sumber Tribunnews.com sore ini.