Jumat, 19 September 2025

Mengintip Cara Orang Jepang Meminta Maaf

Bagi orang Jepang, ada cara tersendiri untuk meminta maaf di depan para wartawan dalam jumpa pers, atau meminta maaf kepada orang lain.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Direksi McDonald Japan saat minta maaf kepada masyarakat di depan pers tanggal 3 Januari 2015. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bagi orang Jepang, ada cara tersendiri untuk meminta maaf di depan para wartawan dalam jumpa pers, atau meminta maaf kepada orang lain.

Cara meminta maaf ini sudah standar dilakukan di Jepang.

”Selain kita harus menunduk, dan itu pun juga ada caranya dan berapa derajatnya, yaitu benar-benar menjadi siku antara kaki dan badan menyiku sekitar 90 derajat. Itu tanda kita menyesal secara mendalam," kata seorang guru etika Jepang yang tak mau disebutkan namanya kepada Tribunnews.com, Rabu (30/12/2015).

Awal upacara permintaan maaf (Owabi) dilakukan dengan berdiri berjejer para pimpinan perusahaan.

Permintaan maaf harus lah tulus dari dalam hati kita dan benar-benar menyesal tak akan melakukan lagi.

"Itulah sebabnya membungkuk sekali sebagai tanda kita benar-benar menyesal dan yang melakukannya pun secara psikologis akan merasa bersalah dan akan memperbaiki segalanya supaya tak terjadi lagi," kata dia.

Bukan itu saja, yang terpenting menurutnya, paling sedikit lima detik dalam menundukkan dan membungkuk tersebut.

Upaya owabi ini selain untuk memberitahukan kepada masyarakat adanya kesalahan, dimulai dengan permintaan maaf dengan cara menunduk. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dengan menggunakan kata-kata yang sopan, tak bisa sembarangan. Usahakan jangan banyak bicara.

Nada suara juga harus bisa diatur dengan baik dalam menjelaskan, jangan sampai terlihat emosi. Juga harus melihat suasana di tempat permintaan maaf.

Perlu disampaikan adanya pengakuan salah dari kita bahwa ada tanggung jawab pula dari kita untuk melakukan sesuatu.

Lalu bicaralah langkah mendatang akan melakukan ini dan itu. Demikian pula perlu simpati kita sampaikan kepada (perasaan) lawan kita.

Pada akhirnya dengan menyebutkan sekali lagi permintaan maaf pada saat terakhir bicara sambil duduk.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan