Ahli Ekonomi Jepang Pertanyakan Besarnya Cadangan Devisa Tiongkok
Para ahli ekonomi Jepang yang mengamati perekonomian Tiongkok mempertanyakan cadangan devisa Tiongkok yang diumumkan sekitar 3,99 triliun dolar AS.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Para ahli ekonomi Jepang yang mengamati perekonomian Tiongkok mempertanyakan cadangan devisa Tiongkok yang diumumkan sekitar 3,99 triliun dolar AS. Namun pihak Jepang memperkirakan paling besar hanya 2 triliun dolar AS.
"Tidak ada yang tahu berapa nilai cadangan devisa Tiongkok saat ini meskipun diungkapkan harian Rakyat, corong partai Komunis Tiongkok dengan angka sekitar hampir 4 triliun dolar AS," ungkap sumber Tribunnews.com, Spesialis Ekonomi Jepang yang tak bersedia identitasnya diungkap, Kamis (7/1/2016)..
Koran Rakyat Tiongkok belum lama ini memberitakan adanya pelonggaran kebijakan moneter Tiongkok dan penurunan cadangan devisa dengan alasan akan meningkatkan likuiditas dan membantu meringankan tekanan ke atas pada bunga.
Devaluasi yuan pada tanggal 11 Agustus 2015 telah mengintensifkan arus keluar modal dari Tiongkok, sehingga semakin sulit bagi pasar keuangan domestik untuk mengumpulkan dana. Inilah permasalahan Tiongkok yang diakui koran tersebut.
"Diperkirakan telah terjadi pelarian modal di Tiongkok. PBOC (Bank Sentral China) telah menjual setidaknya 106 miliar dolar AS aset cadangan dalam dua minggu terakhir, termasuk Treasurys," katanya.
Telah terjadi pula penurunan Treasury kepemilikan Tiongkok di Belgia dan Swiss. Tiongkok telah menjual obligasi di Euroclear, sebuah organisasi kliring dan penyelesaian internasional berbasis di Belgia, dan lembaga lainnya.
Cadangan devisa Tiongkok mencapai 3,99 triliun dolar AS per akhir Juni 2014, jatuh menjadi sekitar 3,65 triliun dolar AS pada akhir Juli 2015.
"Tentu saja penurunan itu tidak diinginkan dari perspektif pemerintah Tiongkok, yang melihat cadangan devisa sebagai simbol prestise nasional," ujarnya.
Tiongkok masih sebagai pemegang terbesar cadangan devisa.
"Namun mengapa masalah cashflow Tiongkok dibahas di media? Jawabannya terletak pada susunan cadangan itu sendiri," ungkapnya.
Menurut data dari Departemen Keuangan AS, Treasury kepemilikan Tiongkok 1,82 triliun dolar AS atau hanya sekitar 42 persen dari total cadangan devisi Tiongkok saat ini.
"Dengan demikian kemungkinan cadangan devisa Tiongkok saat ini tak akan lebih dari 2 triliun dolar AS dengan catatan terus menurun hingga kini. Namun itu pun memang masih luar biasa besar sebagai cadangan devisa," katanya.