Perhatian Anak Muda Jepang Lebih Rendah dari Rata-rata Peserta Pemilu
Angka peserta pemilu dari kalangan usia 18 tahun mencapai 51,17% dan usia 19 tahun 39,66%.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perhatian anak muda Jepang yang pertama kalli ikut pemilu di Jepang, usia 18 tahun dan 19 tahun ternyata lebih rendah daripada persentase rata-rata peserta pemilu umum (dewasa).
"Peserta muda yang baru pertama kali ikut pemilu tahun ini ternyata perhatiannya lebih kecil daripada angka rata-rata peserta pemilu umum kalangan dewasa," ujar sumber Tribunnews.com di Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang Selasa ini (12/7/2016).
Angka peserta pemilu dari kalangan usia 18 tahun mencapai 51,17% dan usia 19 tahun 39,66%.
Berarti rata-rata persentase peserta pemilu anak muda Jepang hanya 45,45% yang ikut aktif memberikan suara dalam pemilu minggu lalu.
Sedangkan angka rata-rata peserta pemilu umum (dewasa) yang aktif memberikan suara minggu lalu di 47.905 lokasi kotak suara di Jepang, di 187 distrik yang ada, mencapai 54,7%.
Artinya pemberi suara dari kalangan anak muda Jepang lebih rendah 9,25 poin daripada kalangan dewasa.
"Sangat disayangkan anak muda Jepang masih banyak yang tidak memberikan suaranya saat pemilu minggu lalu. Kita mesti bertanya ada apa gerangan alasan mereka sehingga tak memberikan suaranya di saat pemilu," katanya.
Selain itu, dari usia 18 tahun dan 19 tahun pengikut pemilu anggota majelis tinggi Jepang minggu lalu, kalangan laki-laki ternyata lebih sedikit hanya 43,43% yang ikut pemilu, dibandingkan kalangan wanita yang lebih tertarik berpartisipasi memberikan suaranya, mencapai 47,58%.