Yakuza Jepang Melemah, Narkoba Jadi Berharga Murah Sekali
Saat itu 29 orang jadi korban meninggal dunia dan 70 orang luka-luka
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kekuatan mafia Jepang (yakuza) tampaknya semakin melemah saat ini terutama dua geng yang bertikai, Yamaguchigumi dan Kobe Yamaguchigumi (KY).
Bahkan berakibat penjualan narkoba juga menjadi berharga sangat murah di Jepang saat ini.
"Narkoba di Jepang yang tadinya satu kilo dengan harga sekitar 6 juta yen kini menjadi 4 juta yen, harga termurah dalam sejarah narkoba selama ini di Jepang," ujar sumber Tribunnews.com Selasa ini (16/8/2016).
Murahnya harga narkoba selain karena memang pasokan sudah terlalu banyak, juga semakin ketatnya penjagaan polisi serta hukum yang semakin berat, ditambah melemahnya kelompok yakuza saat ini, berdampak kepada lemahnya harga narkoba tersebut.
Kunio Inoue bos KY yang juga Ketua Yamaken-gumi, serta 12 kelompok lain (total 13 kelompok) dipecat dikeluarkan dari Yamaguchigumi 27 Agustus tahun lalu dan 1 September 2015 membentuk federasi KY.
Sejak saat itulah terutama mulai Januari 2016 hingga kini muncul berbagai perang kecil antara kedua geng.
Sedikitnya 80 kasus perang kecil telah terjadi antara kedua geng mulai menabrakkan mobil/truk ke rumah atau markas yakuza lawannya, penembakan, pelemparan bom molotov sampai kepada pembunuhan oleh hit-man atau pembunuh profesional Yakuza kepada pihak lawan.
Meskipun terjadi perang sporadis di berbagai tempat di Jepang, perang besar seperti perang Yamaichi tahun 1980-an saat yakuza berperang, tidak terjadi.
Saat itu 29 orang jadi korban meninggal dunia dan 70 orang luka-luka harus dirawat di rumah sakit.
Tahun 1999 ke luar UU Penghukuman Bagi Yakuza yang memungkinkan polisi menahan pula bos yakuza apabila terbukti anak buahnya melakukan tindak pidana, misalnya pembunuhan.
Sejak saat itulah serta Revisi UU Anti Yakuza yang diimplementasikan tahun 2012 membuat kelompok mafia Jepang ini tak berkutik lagi, semakin sulit bergerak hingga kini.
Termasuk pula menahan diri sangat sabar untuk tidak menimbulkan perang besar. Karena apabila muncul perang besar, sudah dapat dipastikan para bos pimpinan kelompk yakuza dipastikan ikut pula ditangkap polisi dan berakhirlah kelompok tersebut.
Upaya memecah belah Yamaguchigumi tampaknya agak berhasil tahun lalu. Saat itu diperkirakan pecahannya yaitu KY akan semakin melemah.
Namun ternyata kini skenario agak menyimpang sedikit.