KBRI Tokyo Bantu Sepenuhnya Pemulangan Jenazah I Gusti Bagus Susila
Saat ini jenazah masih berada di ruang penyimpanan jenazah di kepolisian Hokota
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemulangan warga Indonesia dari desa Gitgit Bali, I Gusti Bagus Susila, dibantu oleh kedutaan besar Republik Indonesia, termasuk pembiayaannya.
"Berita yang ditulis Tribunnews Bali tidaklah benar," kata Wakil Dubes Indonesia untuk Jepang Ben Perkasa khusus kepada Tribunnews.com di Tokyo sore ini, Selasa (10/1/2017).
Yang benar menurutnya, "Kita ada dana dan sudah siapkan sejumlah dana untuk pemulangan jenazah. Hari ini kita serahkan. Tidak benar KBRI tidak menolong karena tidak ada dana," ujarnya.
KBRI membantu sepenuhnya soal pemulangan jenazah.
Sudah ada SOP (standarnya). Demikian juga soal anggaran/dana.
"Kita selalu ada dana kecuali kalau yang meninggal banyak seperti tahun lalu."
Pada intinya, katanya lagi, ada anggaran pemulangan yang memang diprioritaskan bagi yang keluarganya tidak mampu.
Saat ini jenazah masih berada di ruang penyimpanan jenazah di kepolisian Hokota dan masih menunggu penerbitan surat keterangan kematian dari pihak rumah sakit setempat.
Diperkirakan awal minggu kedua Februari 2017 atau segera setelah semua proses administrasi selesai, jenazah akan dipulangkan ke Bali.
“KBRI Tokyo terus berupaya melakukan hal yang terbaik untuk perlindungan WNI di Jepang dengan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan otoritas terkait setempat, " ujar Minister Counsellor Bob Tobing.
Sebagai informasi, selama tahun 2016 silam, KBRI Tokyo telah memfasilitasi pemulangan 17 jenazah WNI ke Indonesia.
Proses pemulangan jenazah di Jepang dapat memakan waktu sekitar sepekan atau lebih tergantung pada kelengkapan dokumen yang dibutuhkan serta memerlukan biaya yang cukup besar.
Pengamatan Tribunnews.com di Jepang biaya pemulangan jenazah dari Jepang ke Indonesia per orang sekitar 750.000 yen.