Direktur Marketing Hoshino Resorts: Bali Punya Power Luar Biasa Bagi Wisatawan Jepang
Direktur Marketing Hoshino Resorts Jepang, Daisuke Sato langsung jatuh cinta pada Bali saat pertama kali menginjakkan kakinya ke Pulau Dewata itu.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Direktur Marketing Hoshino Resorts Jepang, Daisuke Sato langsung jatuh cinta pada Bali saat pertama kali menginjakkan kakinya ke Pulau Dewata itu.
"Bali memang punya power ya, bagus sekali bagi alam wisatawan dunia apalagi orang Jepang pasti suka," kata Sato kepada Tribunnews.com, Kamis (2/2/2017) malam.
Mantan General Manager Hoshino Resort di Aomori tersebut mengaku sudah lima kali ke Indonesia sejak September lalu dan mengunjungi Bali.
"Sama seperti Omotenashi yang dikampanyekan Jepang sejak beberapa tahun terakhir ini," kata dia.
Omotenashi adalah keramahtamahan.
Sato mengatakan kehebatan Bali bukan saja kepada SDM-nya yang ramah tetapi juga lingkungan, agama, produk dan karya orang Bali serta segala sesuatunya tentang Bali begitu mengagumkan di matanya.
"Benar-benar memberikan power luar biasa Bali itu, saya suka sekali," kata dia.
Sato yang Jumat ini kembali ke Jakarta untuk urusan bisnisnya, menyatakan upayanya 100 persen akan difokuskan guna memasarkan Hoshino Resort Bali yang diresmikan 20 Januari lalu, kepada masyarakat dunia.
Di Indonesia akan bekerjasama dengan Panorama Tour.
"Saya mau bukan hanya orang Jepang tetapi orang dari berbagai negara datang ke Bali karena memang Bali punya daya tarik luar biasa, terpukau saya melihat Bali yang indah," kata Sato.
Hoshino Resort Bali memiliki 30 vila dengan luas tiap vila sekitar 187 m2 hingga 208 m2. Berada di Desa Pejeng Kangin Tampaksiring Gianyar di tepi Sungai Pakerisan.
Baca: Narkoba dalam Ginseng Diselundupkan dari Korea ke Jepang Lewat Pelabuhan Laut
Dilengkapi pula dengan Spa dan 7 cafe yang memiliki gazebo sehingga tamu bisa menikmati alam Bali di daerah Gianyar Ubud dengan nyaman dan santai.
Pengelolaan hotel oleh Hoshinoya sebagai operator (owner tanah adalah pengusaha Indonesia), dilakukan dengan sistem multi task.