Yukake Matsuri di Jepang, Festival Telanjang Memperebutkan Ayam di Dalam Bola
Festival telanjang (hadaka matsuri) sering dilakukan di mana-mana di Jepang dan ini sudah biasa.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hadaka Matsuri atau Festival Telanjang sudah ada sejak 400 tahun lalu dan dilakukan setiap tanggal 20 Januari mulai jam 5 pagi dengan suhu sekitar minus 6 derajat Celcius di tahun ini.
"Sudah lama sekali festival ini dan dilakukan untuk memohon kebahagiaan bagi kita semua dengan mengorbankan dua ayam diperebutkan bersama," kata Hida seorang anggota panitia festival (matsuri) tersebut kepada Tribunnews.com baru-baru ini.
Festival telanjang (hadaka matsuri) sering dilakukan di mana-mana di Jepang dan ini sudah biasa.
Tetapi festival yang satu ini telanjang (tentu saja menggunakan kain putih bagian sensitifnya) sangat khas karena target puncaknya memperebutkan ayam yang jatuh dari dua bola warna merah dan warna putih, lambang dua kelompok antagonisme di dunia yang selalu ada.
Mengapa festival berlangsung pada pagi hari? Karena pengorbanan dan persembahan ayam dan ayam biasanya pagi berkokok setelah matahari mulai terbit sekitar jam 5 pagi.

Saat perayaan dimulai dengan saling mengguyur air panas ke sesama pelaku yang "telanjang" tersebut, menunggu ayam berkokok, lalu saling mengguyur dihentikan.
Semua terfokus pada tiap yang menggantung dua bola di atasnya berisi ayam yang berkokok tersebut.
Bergerak bersama dengan aba-aba, semua mengguyurkan air panas ke bola tersebut dan bola terbuka bersama, ayam ke luar dan umbai-umbai hiasan juga jatuh pertanda perayaan kebahagiaan bersama.
Lalu para peserta berebut menangkap ayam yang jatuh itu dan yang berhasil mendapatkan, dia adalah juara dan dipastikan akan mendapat kebahagiaan tertinggi di tahun berjalan ini.
Baca: Kisah Presiden Soekarno Temui Ratna Sari Dewi di Jepang Dikawal 20 Polisi Ginza
Sejarah Yukake Matsuri
Perayaan atau festival ini hanya ada di depan tempat pemandian umum (onsen) Kawarayu yang ada di Kota Naganohara Perfektur Gunma dilakukan sejak 400 tahun lalu.
Onsen itu sudah ada sejak 800 tahun lalu.
Namun suatu waktu pernah berhenti mata air tidak mengeluarkan air lagi dan masyarakat setempat sangat kesusahan.
Setelah persembahan atau pengorbanan ayam, doa dan berbagai ritual dilakukan, akhirnya mata air mengalir kembali dan memberikan kebahagiaan pada penduduk sekitar.