Penurunan Tarif Taksi Tokyo Jepang Tingkatkan Penghasilan Perusahaan 2,8 Persen
Tarif taksi di Tokyo dan sekitarnya sejak Januari 2017 turun dari 710 yen menjadi 410 yen per dua kilometer pertama.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tarif taksi di Tokyo dan sekitarnya sejak Januari 2017 turun dari 710 yen menjadi 410 yen per dua kilometer pertama. Hal ini ternyata meningkatkan penghasilan perusahaan taksi rata-rata naik 2,8 persen.
"Hasil perhitungan dan perbandingan kami pada bulan yang sama di tahun lalu dengan tahun kini, ternyata penghasilan naik 2,8 persen rata-rata per bulan. Cukup baik memang," ungkap Komiya, seorang sopir taksi Tokyo kepada Tribunnews.com, Sabtu (20/1/2017).
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Jepang tahun lalu memutuskan untuk mengubah tarif taksi yang semula 710 yen per 1,05 kilometer, menjadi 410 yen per 2 kilometer pertama, mulai Januari 2017.
Tujuannya agar taksi semakin banyak dipakai warga Jepang, sama-sama menguntungkan, pihak taksi pun memiliki perputaran keuangan dengan baik pula dan masyarakat terutama kalangan lanjut usia terbantu dengan baik setiap saat, yang selama ini banyak menggunakan bus kota dalam negeri.
Baca: Tradisi Pernikahan Kekaisaran Jepang yang Harus Dilewati Kei Komuro
Menurut data Kementerian Transportasi tersebut, pemakaian di bulan yang sama dibandingkan tahun lalu (2016) juga meningkat rata-rata 35,7 persen untuk dua kilometer pertama.
Kemudian penggunaan di atas dua kilometer pertama meningkat penggunaan oleh masyarakat sekitar 18,7 persen.
Sedangkan penggunaan taksi untuk jarak tempuh panjang 6,5 kilometer atau lebih tidak ada perubahan sama seperti tahun lalu.
Umumnya yang semakin banyak memanfaatkan taksi kali ini adalah kalangan lanjut usia, sesuai target dan rencana menurunkan tarif taksi tersebut.