Minggu, 9 November 2025

Kritik Negerinya, Seorang Mahasiswi China Di-bully di Media Sosial

Universitas mendukungnya, dan menegaskan bahwa mendengarkan pandangan yang berbeda adalah hal yang sangat penting.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Kritik Negerinya, Seorang Mahasiswi China Di-bully di Media Sosial
Youtube via BBC

TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Seorang mahasiswi China terpaksa meminta maaf setelah jadi bulan-bulanan kemarahan atas pidatonya saat wisuda di sebuah universitas yang memuji 'udara segar demokrasi.'

Berbicara saat acara kelulusan di University of Maryland, Yang Shuping menggambarkan suatu situasi paralel antara polusi udara di China dan pembatasan kebebasan berbicara di sana.

Pengguna media sosial China yang marah menuduhnya merendahkan tanah kelahirannya.

Universitas mendukungnya, dan menegaskan bahwa mendengarkan pandangan yang berbeda adalah hal yang sangat penting.

Yang -dipilih oleh universitas untuk berbicara saat wisuda- saat pidato itu mengenakan masker penutup anti polusi sembari menyebut udara 'yang bagus dan segar' di AS.

"Saat saya menghirup dan menghembuskan napas di luar bandara, saya merasa bebas," katanya dalam rekaman pidato yang diposting di YouTube.

"Saya segera merasakan udara segar lain yang saya akan selalu syukuri, udara segar kebebasan berbicara. Demokrasi dan kebebasan berbicara seharusnya tidak dianggap pasti didapat. Demokrasi dan kebebasan adalah udara segar yang patut diperjuangkan" lanjutnya.

Pidatonya menjadi salah satu topik terpanas di internet di China, dan hingga Selasa (23/5) rekamannya di dunia maya telah dilihat lebih dari 50 juta kali.

Namun banyak pengguna media sosial China marah, bahkan termasuk mahasiswa sesama Cina di University of Maryland, sampai ada yang membuat video YouTube mereka sendiri untuk menuduh Yang telah memberikan 'pernyataan yang keliru.'

Salah satunya, Xinliang Jiang, mengatakan bahwa China 'masih berbenah' dan 'membutuhkan saran dari dunia luar' namun menurutnya ucapan Yang tergolong 'penipuan dan dusta.'

Pemerintah di kota kelahirannya di China barat daya juga angkat bicara, mengatakan bahwa kualitas udara sudah baik hampir setiap hari sepanjang tahun ini dan menambahkan: "Di Kunming, udara sangat mungkin 'bagus dan segar'."

Surat kabar Beijing, Harian Rakyat atau People's Daily menuduh mahasiswi ini menyampaikan pidato yang 'bias.'

Dihadapkan dengan kehebohan yang meningkat, Yang mengeluarkan sebuah pernyataan di platform microblog China, Weibo. Ia mangaku 'terkejut dan terganggu' dengan reaksi terhadap pidatonya dan sangat mencintai' tanah airnya.

"Saya mohon maaf, semoga semua orang bisa memaafkan saya. Saya telah memetik pelajaran," tulisnya.

Universitas Maryland mendukungnya penuh dan mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Mendengarkan dan berhubungan secara hormat dengan orang-orang yang tidak kita setujui adalah keahlian penting, baik di dalam dinding universitas maupun di luar."

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved