Guru Al-Azhar Berhasil Bawa Muridnya Ke Puncak Kontes KWN Global Panasonic
Guru seni peran teater Al-Azhar tersebut kedua kali datang ke Jepang (pertama kali tahun 2006),
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Guru pembimbing SD Islam Al-Ahzar 17 Bintaro (Al-Azhar), Jeni Amsir, berhasil membawa dua anak muridnya, Raisa Mutia Mikoyan (9) dan Davina Arifabillah (10) ke kancah dunia, KWN (Kid Witness News) Global Contest Panasonic yang diikuti 18 negara dan sekitar 100 peserta dunia sejak 1 Agustus kemarin dengan pengumuman Award khusus Grand Prix Jumat besok (4/8/2017).
"Kita berhasil membawa dua murid Al-Azhar, maunya sih empat anak tapi diminta Panasonic cuma boleh dua orang saja ke Tokyo. Mereka berhasil mewakili Indonesia bersama SD lainnya, terpilih untuk KWN Global Contest panasonic," papar Jeni khusus kepada Tribunnews.com Rabu ini (2/8/2017).
Guru seni peran teater Al-Azhar tersebut kedua kali datang ke Jepang (pertama kali tahun 2006), merasa bangga akan kepintaran serta kretivitas anak didiknya.
"Sebenarnya ada beberapa grup beberapa judul mengirimkan skrip dan terpilih 4 orang. Lalu dibagi tugas yang ikut Workshop 2 orang dan yang ke Jepang 2 orang."
Melihat Jepang saat ini Jeni merasa banyak yang bisa dipelajari Indonesia.
"Pendidikan lingkungan bandingkan Jakarta dengan kemacetan. Lalu disiplin lalu lintas tanamkan ke masyarakat Indonesia. Kebetulan di Al-Azhar banyak buku mengenai hal tersebut. Para murid itu dengan imajinasi sendiri, browsing ke internet, akhirnya terciptalah ide pembuatan film komunikasi tuna rungu, ekspresi sangat menarik."
"Komunikasi bicara anak tuna rungu yang difabel, bisa berkomunikasi seperti umumnya karena melalui instruktur yang ada. Pesan pokok dalam film itu sebenarnya, Kita yang normal ini harusnya bisa mensyukuri kelebihan selama ini yang bisa dinikmati dengan baik. Sementara tidak sedikit yang mengalami kekurangan difabel seperti itu."
Melihat penerimaan Panasonic baik jadwal kegiatan, pengaturan yang bagus, merupakan pengalaman sangat baik bagi para anak didik, tambahnya.
"Jepang tertata rapi dengan disiplin waktu yang baik, kebersihan sangat saya soroti terutama penataan lingkungan patut lah kita untuk meniru Jepang. Banyak hal positif bisa kita tiru untuk menjadikan Indonesia semakin baik," tekannya lagi.