Jepang Larang Osprey Terbang, Tapi Militer AS Tetap Saja Menerbangkannya
Pemerintah Jepang sejak 6 Agustus lalu telah memohon kepada AS untuk tidak menerbangkan pesawat
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Pemerintah Jepang lewat kementerian pertahanan di Tokyo sejak kemarin (6/8/2017) telah melarang pihak AS menerbangkan Ospreynya ke luar pangkalan militernya yang ada di Jepang meskipun ada kecelakaan Osprey di Australia 5 Agustus lalu.
"Pemerintah Jepang sejak 6 Agustus lalu telah memohon kepada AS untuk tidak menerbangkan pesawat Ospreynya," papar Itsunori Onodera Menteri Pertahanan Jepang Senin ini (7/8/2017).
Meskipun demikian pagi ini sekitar jam 10:40 waktu Jepang satu unit pesawat Osprey tersebut terbang dari pangkalan angkatan udara AS di Futenma Okinawa melewati daerah pemukiman Genowan Okinawa.
Diperkirakan Osprey tersebut menuju Australia untuk ikut membantu pembenahan bangkai pesawat Osprey yang jatuh di timur Australia Sabtu lalu (5/8/2017).
Osprey di markas angkatan udara Futenma sempat kecelakaan di kota Nago bulan Desember lalu yang membuat rakyat Okinawa semakin menentang keberadaan militer AS di Okinawa Jepang.
Diperkirakan dengan penerbangan Osprey pagi ini banyak anggota masyarakat Okinawa akan semakin kesal dengan keberadaan militer AS di Okinawa dalam waktu dekat ini dan bukan tidak mungkin unjuk rasa dilakukan kembali.