Senin, 15 September 2025

Dokumen Perang Eropa 2026 Bocor: Prancis Disebut-sebut Siapkan Perang dengan Rusia Maret 2026

Macron ingin menerapkan langkah-langkah pencegahan jika terjadi konflik alih-alih terlibat dalam upaya perang secara aktif. Persiapan dilakukan terus.

Editor: willy Widianto
Instagram @emmanuelmacron
ZELENSKY DAN MACRON - Foto diambil dari Instagram Macron pada Rabu (2/7/2025), memperlihatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) dalam pertemuan KTT NATO di Den Haag pada 25 Juni 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah media lokal di Prancis bernama 'Le Canard Enchaine' membeberkan sebuah dokumen yang bikin geger. Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa pemerintah Prancis diam-diam sedang mempersiapkan perang Eropa dengan Rusia pada Maret 2026.

Baca juga: Tentara Rusia-Belarus Terus Latihan Tempur Bersama Antisipasi Perang Eropa

Surat kabar tersebut juga mengungkapkan bahwa Menteri Kesehatan Prancis Catherine Vautrin meminta badan-badan kesehatan Prancis untuk mempersiapkan potensi pertempuran besar pada Maret 2026, dalam sebuah surat yang dilaporkan dikirim pada 18 Juli 2025 tersebut.

Menurut surat kabar tersebut, otoritas Prancis juga telah meminta rumah sakit untuk mempersiapkan kemungkinan merawat ribuan tentara selama periode 10 hingga 180 hari.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa rumah sakit Prancis harus menyadari keterbatasan di masa perang dan siap merawat tentara Prancis maupun asing jika terjadi konflik besar.

Menteri Kesehatan Prancis tidak membantah keberadaan surat ini dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Prancis BFM-TV.

Seorang Juru Bicara pusat krisis Kementerian Kesehatan mengatakan kepada Eur​o Verify bahwa pihaknya mengantisipasi berbagai risiko dan ancaman yang dapat mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan Prancis.

Juru Bicara tersebut menjelaskan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan kemungkinan menangani potensi masuknya korban dalam jumlah besar dari luar negeri yang berarti rumah sakit di negara itu harus siap merawat pasien militer dalam sistem kesehatan sipil.

Berdasarkan informasi yang diberikan kepada Eur​o Verify oleh otoritas Prancis, tampaknya Macron berupaya menerapkan langkah-langkah pencegahan jika terjadi konflik, alih-alih terlibat dalam upaya perang secara aktif, yang bertentangan dengan klaim pengguna daring.

Baca juga: Drone Rusia Masuki Polandia, Prancis Langsung Kerahkan 3 Jet Tempur Rafale

Sementara itu, tuduhan bahwa Emmanuel Macron diam-diam berusaha memprovokasi konflik dengan Rusia bertentangan dengan pernyataan publik Presiden Prancis tersebut.

Presiden Prancis saat itu berkata mendukung persenjataan kembali Eropa dan apa yang disebut Koalisi yang bersedia dibentuk untuk jaminan keamanan bagi Ukraina, tetapi juga menekankan pentingnya pencegahan untuk mencegah Rusia memperluas perang agresinya ke seluruh benua Eropa.

Meskipun telah menyinggung pentingnya tidak mempermalukan Rusia pada tahun 2022, Macron tetapi sering berbicara tentang ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia, menggambarkan Putin sebagai raksasa yang perlu terus makan untuk memastikan kelangsungan hidupnya.

Meskipun kalangan sayap kanan ekstrem sering menuduh Macron melebih-lebihkan ancaman yang ditimbulkan Moskow dalam upaya mempertahankan kekuasaan, Euro Verify tidak mengumpulkan bukti apa pun untuk mendukung hipotesis ini.

Baca juga: Aksi Block Everything Guncang Prancis, 200 Ribu Turun ke Jalan Tuntut Macron Mundur

Sementara itu Anggota Parlemen Eropa dari partai sayap kanan Rassemblement National, Thierry Mariani, menyatakan bahwa Presiden Emmanuel Macron akan mendukung perang karena hal itu akan memungkinkannya untuk membatalkan pemilu 2027 dengan mengatakan bahwa dalam perang, Anda tidak dapat lagi mengadakan pemilu. (euronews)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan