Kenalan di Kanada, Melamar di Afrika, Pangeran Harry dan Meghan Markle Ditolak Ratu Inggris?
Pangeran Harry dan Meghan Markle yang awalnya bertemu di Kanada, lalu Harry melamar Meghan di Botswana Afrika, ternyata ditolak oleh Ratu Inggris.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pangeran Harry dan Meghan Markle yang awalnya bertemu di Kanada, lalu Harry melamar Meghan di Botswana Afrika, ternyata ditolak permohonannya oleh Ratu Inggris Elizabeth II.
"Mestinya Harry menjelaskan dulu kepada sang Ratu, setelah dapat persetujuan barulah melamarnya. Ini terbalik. Melamar dulu baru memberitahu kepada sang ratu sehingga ditolak sang ratu," ungkap sumber Tribunnews.com di kalangan bangsawan Inggris, Selasa (15/8/2017).
Meghan (36) warga Amerika Serikat mantan aktris yang lahir dan dibesarkan di Los Angeles California, dan pernah bercerai. Ayahnya Caucasian dan ibu Afrika Amerika.
Pada tahun 2016, Markle ditunjuk sebagai Duta Besar Global untuk World Vision Canada, bekerja dengan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, dan merupakan advokat untuk partisipasi politik dan kepemimpinan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di Kanada itulah dia bertemu Pangeran Harry (32) yang lebih muda darinya.
Baca: Sang Marinir Bicara Blak-blakan Tujuannya Membunuh Istri Kades
Lulusan dari Universitas Northwestern, Evanston, Illinois, di luar Chicago, di mana dia memulai studi teater sebelum menyelesaikan jurusan ganda di bidang teater dan studi internasional, melanjutkan magang di kedutaan AS di Buenos Aires sebagai bagian dari studinya.
Pangeran Harry adalah putra bungsu Charles, Prince of Wales, dan Diana, Putri dari Wales.
Pada saat kelahirannya, dia berada di urutan ketiga sejalan dengan takhta Inggris, setelah ayahnya dan kakak laki-laki, namun saat ini berada di urutan kelima setelah ayahnya, kakak laki-lakinya, dan keponakannya, George dan Charlotte.
Setelah mendapatkan pendidikan di sekolah di Inggris dan menghabiskan sebagian masa jeda di Australia dan Lesotho, Harry memilih karir militer, menjalani pelatihan perwira di Akademi Militer Kerajaan Sandhurst.
Dia ditugaskan sebagai cornet ke Blues dan Royals, melayani sementara dengan saudaranya, dan menyelesaikan pelatihannya sebagai pemimpin pasukan.
Pada 2007-2008, dia bertugas selama 77 hari di Helmand, Afghanistan. Namun ditarik ke luar setelah sebuah majalah Australia mengungkapkan kehadirannya di sana.
Dia kembali ke Afghanistan untuk penempatan 20 minggu pada 2012-2013 dengan Army Air Corps. Dia meninggalkan tentara pada bulan Juni 2015.
Harry meluncurkan Invictus Games (Acara paralimpik internasional multi-olahraga) pada tahun 2014, dan tetap menjadi pelindung Foundation-nya.
Dia juga memberikan patronase ke beberapa organisasi lainnya, termasuk HALO Trust, London Marathon Charitable Trust, dan Walking With The Wounded.
Jika keduanya disetujui Ratu Inggris menikah, maka pernikahan ini akan menghabiskan biaya diperkirakan sedikitnya Rp 266 miliar.
Dan mutiara mirip yang dipakai ibu Harry, Diana, dengan nilai puluhan miliar rupiah akan dipasangkan di kepala Meghan yang cerai bulan Mei 2013 lalu tanpa anak.
Bagaimana kelanjutan percintaan Harry setelah belum mendapat persetujuan dari Ratu Inggris?