Kamis, 18 September 2025

Peringatan 72 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II, Kaisar Jepang Janji Tak Akan Berperang Lagi

Upacara peringatan berakhirnya Perang Dunia II guna mengenang 3,1 juta orang yang meninggal, dihadiri sekitar 6.400 orang, Selasa (15/8/2017).

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kaisar Jepang Akihito dan Permaisuri Michiko (Shoda) sedang mengucapkan janji dalam peringatan 72 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Tokyo. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Upacara peringatan berakhirnya Perang Dunia II guna mengenang 3,1 juta orang yang meninggal, dihadiri sekitar 6.400 orang, Selasa (15/8/2017) pagi dalam suasana mendung dan gerimis di Nippon Budokan Tokyo.

"Saya memikirkan banyak orang yang telah kehilangan nyawa mereka yang tak tergantikan dalam perang dan keluarga mereka yang telah meninggal kembali bersedih mengenang leluhurnya. Melihat masa lalu di sini, dengan refleksi yang dalam, saya berdoa untuk kedamaian dunia dan perkembangan lebih lanjut dari negara kita," ungkap Kaisar Jepang, Akihito, Selasa (15/8/2017).

"Dengan tulus berharap agar kenyataan bahwa bencana perang tidak akan terulang lagi, dan mengenang kembali secara tulus kepada banyak orang yang telah jatuh di medan perang dan jatuh ke dalam situasi perang," ujar dia.

Perdana Menteri Shinzo Abe yang juga hadir memberikan sambutannya.

"Kita tidak akan mengulangi bencana perang lagi karena setelah perang Jepang sendiri membenci secara konsisten adanya perang, Jepang adalah negara yang memiliki kedamaian yang luas. Saat kita berjalan, kita telah melakukan yang terbaik untuk perdamaian dan kemakmuran dunia," kata Abe.

"Kita akan menghadapi kebijakan historis ini berapapun usia kita, sementara kita akan melihat sejarah dengan segala kerendahan hati. Kita akan selalu berkontribusi terhadap kedamaian dan kemakmuran dunia dengan bekerja secara serius dalam berbagai isu. Termasuk masalah kemiskinan, yang bisa menjadi pemicu keributan bagi dunia," kata Abe.

Para pengunjung anggota keluarga korban perang dunia yang mengikuti acara dan hadir lalu mempersembahkan bunga krisan di altar yang telah tersedia.

Baca: Sang Marinir Bicara Blak-blakan Tujuannya Membunuh Istri Kades

Peserta tertua yang hadir berusia 101 tahun yang tinggal di Nerima-ku, Tokyo, Haruna Serigano kehilangan suaminya Hiroshi (saat itu berusia 31 tahun) di pulau asalnya Okinawa pada bulan Juni 1954.

"Suami saya adalah orang baik yang tidak pernah marah, saya tidak dapat mengingat banyak dari hari-hari itu, tapi perang memang benar-benar menjijikkan," kata Sergeigano.

Pada tahun lalu, 123 orang dari semua perfektur yang ada di Jepang hadir di perayaan serupa baik yang berusia di bawah 18 tahun maupun orang dewasa.

Kini diperkirakan lebih dari 100 orang juga hadir dalam perayaan 72 tahun berakhirnya Perang Dunia II ini.

Ayano Tanabe (6) yang tinggal di Kota Miyazaki, peserta yang termuda yang tinggal di Kota Miyazaki, kehilangan kakek buyut Tanabe Aki di perang Okinawa.

"Saya ingin melihat Kakek Hiya," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan