Minggu, 24 Agustus 2025

Korea Utara Tepis Berita Soal Uji Nuklir yang Tewaskan 200 Orang

Korea Utara membantah pemberitaan soal uji nuklirnya yang dikatakan gagal dan berakhir menewaskan ratusan orang.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
KCNA/EPA
Ilustrasi. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Korea Utara membantah pemberitaan soal uji nuklirnya yang dikatakan gagal dan berakhir menewaskan ratusan orang.

Sempat beredar pemberitaan soal runtuhnya sebuah terowongan bawah tanah di lokasi uji persenjataan nuklir Korea Utara dan menewaskan 200 orang.

Dikatakan runtuhnya terowongan tersebut disebabkan oleh uji nuklir keenam Pyongyang yang gagal pada 3 September lalu.

Baca: Seorang WNI Anggota ISIS Ditangkap Kepolisian Filipina Ketika Hendak Kabur Dari Marawi

Namun, media pemberitaan milik pemerintah setempat, KCNA, Kamis (2/11/2017), mengatakan kabar tersebut merupakan "informasi keliru".

Menurut KCNA, itu semua hanyalah "laporan palsu" yang dimaksudkan untuk memfitnah Korea Utara dan kemajuan perkembangan persenjataan nuklirnya.

Pemberitaan soal tewasnya ratusan orang akibat terowongan runtuh itu dilaporkan oleh sebuah stasiun televisi Jepang, Asahi TV, yang mengutip seorang sumber di Korea Utara.

Baca: Seorang Wanita Diperkosa Pria Mabuk di Trotoar, Banyak Orang Lihat Tapi Tak Ada yang Bantu

Disebutkan bahwa 100 orang tewas tertimpa runtuhan pertama yang dihasilkan dan 100 orang lainnya tewas setelah runtuhan kedua terjadi, saat tim SAR melakukan upaya penyelamatan.

Sedangkan, situs prakiraan cuaca AccuWeather pun ikut membuat artikel terkait, yang mengatakan bahwa angin yang bertiup dari lokasi uji nuklir Korea Utara berpotensi mengirimkan radiasi ke Jepang.

Dugaan tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan tim AccuWeather.

Baca: Seorang Pengamen Dengan Celana Melorot Tiba-tiba Terkam Gadis SMP dan Remas Organ Intim

"Menyusul insiden mematikan terowongan runtuh di sebuah lokasi uji nuklir Korea Utara, angin berpotensi memperparah radiasi langsung nuklir ke bagian utara Jepang," demikian kutipannya.

"Menurut sejumlah laporan, 200 orang meninggal dunia akibat insiden yang terjadi Oktober lalu di sebuah terowongan yang masih dalam pembangunan di Punggye-ri," lanjut artikel itu.

Ancaman radiasi tersebut dikatakan dapat mencapai Hokkaido dan Honshu, dan kemungkinan juga nantinya bisa mencapai bagian selatan Jepang. (Channel News Asia/Reuters/AccuWeather)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan