Ikut Program EPA di Jepang, Perawat Cantik Yayu Ingin Buka Usaha Sendiri Jika Kembali ke Indonesia
Yayu Bahriatul Mutmainah salah seorang perawat Indonesia yang terpilih ikut program EPA (Economic Partnership Agreement) pengiriman perawat Indonesia.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Yayu Bahriatul Mutmainah (24), salah seorang perawat Indonesia yang terpilih ikut program EPA (Economic Partnership Agreement) pengiriman perawat Indonesia ke Jepang.
Yayu diterima sejak tahun 2015 kemudian masuk ke Jepang jadi perawat.
"Saya senang sekali terpilih dan bekerja di Jepang saat ini," kata Yayu kepada Tribunnews.com di markas Tokushinkai, ikut mengajarkan adik kelasnya saat belajar bahasa Jepang, Jumat (15/12/2017).
Apa yang membuatnya senang di Jepang?
"Saya lihat semua serba teratur di Jepang, teliti, detil, dan rencana semua dilaksanakan dengan baik, tertata baik sehingga kita juga enak menjalankannya. Belum lagi Jepang sangat bersih, makanan juga enak sekali di sini," kata Yayu.
Baca: PKS Upayakan Kasasi, Fahri Hamzah Diminta Jangan Bangga Dulu
Terkait soal makanan apakah ada masalah karena sebagai muslimah harus makan makanan halal?
"Sama sekali tak ada masalah ya. Mungkin juga karena saya buat makanan sendiri jadi tak ada masalah sama sekali soal makanan di Jepang ini," ungkapnya.
Saat ini sudah di tahun ke dua, apakah tahun depan akan ikut ujian keperawatan?
"Kita lihat saja tahun depan kalau siap ya kita ikut. Kalau tak siap ya kita ikut ujian keperawatan nasional tahun 2019," katanya.
Lalu kalau sudah lulus dapat sertifikat perawat Jepang dan selesai bekerja pulang ke Indonesia, apa yang mau dilakukan?
"Kayaknya saya mau buka usaha sendiri di Indonesia," kata Yayu yang berasal dari Sukabumi.
Yayu ingin mandiri dan tak mau bekerja sebagai perawat jika nanti pulang ke Indonesia.
Baca: KPK Tak Segan Menjerat Siapapun yang Menghalangi Sidang Korupsi Setya Novanto