Senin, 18 Agustus 2025

Analis Ekonomi Jepang: Rupiah Tampaknya Tidak Akan Turun Sampai Rp.15.000

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo langsung mengomentari prediksi S&P tersebut kemarin.

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Analis Rating and Investment Information Inc. Japan (R&I) Kazuki Hara (46) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS Tokyo - Nilai rupiah tampaknya tidak akan turun sampai Rp15.000 per dolar AS karena Indonesia punya kekuatan ekonomi yang cukup baik.

"Nilai rupiah saat ini memang sekitar Rp 13.000 per dolar AS. Namun untuk melemah mencapai Rp 15.000, tampaknya tidak akan turun sampai ke sana karena keadaan Indonesia stabil dan perekonomian juga baik saat ini," papar analis ekonomi Rating and Investment Information Inc. Japan (R&I) Kazuki Hara khusus kepada Tribunnews.com Rabu ini (14/3/2018).

Senin lalu (12/3/2018) lembaga pemeringkat dari Amerika Serikat, S&P memprediksi rupiah akan mencapai angka Rp 15.000 per dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo langsung mengomentari prediksi S&P tersebut kemarin.

BI melihat bahwa tahun 2018 khususnya sejak Februari hingga Maret terjadi tekanan pada rupiah.

Hal itu, dampak dari sentimen eksternal seperti rapat The Federal Open Market Committee (FOMC).

"Karena selama ini BI bisa menjaga stabilitas rupiah tetap mencerminkan fundamental ekonomi kita dan selama ini ada di kisaran seperti sekarang Rp 13.750,” ujarnya saat di temui pers di gedung Kementerian Keuangan, Selasa (13/3/2018) membantah nilai rupiah tidak akan sampai angka Rp 15.000,- per dolar AS.

Situasi perekonomian Indonesia menurut Hara dikelola dengan baik oleh pihak otoritas keuangan di samping situasi kondisi yang stabil di berbagai bidang di Indonesia saat ini.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan