Laporan GIRRI Sebut Pakistan Hadapi Tantangan Ketahanan Ekonomi dan Politik
Dalam laporan tersebut indeks terbaru menempatkan Pakistan di peringkat 222 dari 226 negara.
Ringkasan Berita:
- Pakistan berada di peringkat 222 dari 226 negara dalam Indeks Risiko & Ketahanan Investasi Global (GIRRI) 2025.
- Henley & Partners menilai kerentanan Pakistan bersifat sistemik.
- Pakistan diminta membangun ketahanan struktural jangka panjang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakistan berada di peringkat 222/226 dalam hal ketahanan menghadapi kerentanan politik, keuangan, iklim, sumber daya manusia, dan infrastruktur.
Hal itu tergambar dalam Indeks Risiko & Ketahanan Investasi Global (GIRRI) 2025 yang baru-baru ini diterbitkan oleh Henley & Partners.
Indeks Global Investment Risk & Resilience Index (GIRRI) adalah sebuah indikator internasional yang dikembangkan oleh Henley & Partners untuk mengukur tingkat risiko dan ketahanan suatu negara dalam menghadapi guncangan yang memengaruhi iklim investasi.
Indeks ini mencakup 226 negara dan memberikan gambaran komprehensif mengenai kemampuan suatu negara menjaga stabilitas ekonomi, politik, dan sosial di tengah dinamika global yang semakin bergejolak.
Penilaian dalam GIRRI didasarkan pada lima pilar utama, yaitu ketidakstabilan politik, risiko dan kebangkrutan keuangan, kerentanan terhadap perubahan iklim, defisit modal manusia, serta kualitas infrastruktur dan inovasi.
Kelima indikator ini dianggap sebagai fondasi penting yang menentukan seberapa kuat sebuah negara mampu bertahan dari krisis ekonomi, bencana alam, ketidakpastian kebijakan, maupun tantangan struktural lainnya.
Indeks ini menjadi acuan bagi investor, pembuat kebijakan, dan lembaga internasional dalam mengevaluasi ketahanan suatu negara serta risiko yang mungkin muncul dalam jangka pendek maupun panjang.
Dengan memahami skor GIRRI, pemangku kepentingan dapat merancang strategi yang lebih tepat dalam memperkuat ketahanan ekonomi, meningkatkan daya saing, serta memitigasi risiko yang dapat mengganggu pertumbuhan nasional.
Dikutip dari The Friday Times, Minggu (23/11/2025), indeks terbaru menempatkan Pakistan di peringkat 222 dari 226 negara.
Peringkat berbasis data ini mencerminkan tantangan fundamental perekonomian dalam menyerap guncangan di masa-masa sulit.
Menurut Kepala Henley & Partners, Dr. Christian H. Kaelin, ketahanan (resilience) suatu negara atau sistem lebih penting dibandingkan sekadar kekayaan atau struktur politik.
“Ketahanan lebih penting daripada kekayaan atau struktur politik sebagai pendorong sejati kesuksesan di masa depan, karena kita telah memasuki fase sejarah yang lebih bergejolak,” ucapnya.
Kerapuhan ini bukanlah kegagalan satu titik.
Indeks GIRRI mengungkap area sistemik peningkatan ketahanan nasional yang didorong oleh lima metrik inti: ketidakstabilan politik, kebangkrutan keuangan, kerentanan iklim, defisit modal manusia, dan infrastruktur yang buruk.
Bonus Demografi Pakistan
| Program Bang Andra Tuai Apresiasi, Relawan Kesehatan: Bawa Dampak Nyata bagi Warga Desa |
|
|---|
| KBRI Islamabad Bicarakan Peluang Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Pakistan |
|
|---|
| Prabowo Ingatkan PU Garap Proyek Infrastruktur dengan Baik: Saya Titip Perawatan |
|
|---|
| Wamendagri Ribka Haluk Dorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pemerintahan di Papua Tengah |
|
|---|
| Dubes Pakistan Puji Program MBG yang Digagas Prabowo |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.