Senin, 1 September 2025

Akhirnya Pemimpin Tim Penipuan Yakuza Jepang Tertangkap Polisi, Kerugian Masyarakat 1,2 Miliar Yen

Kejadian penipuan mulai dimonitor polisi sejak Oktober 2015 dengan penipuan "ole-ole sagi" lewat telpon.

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Ryosuke Akita (31) tim leader Penipuan dari geng Sumiyoshi-kai, yakuza terbesar kedua Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemimpin tim penipuan dari mafia Jepang (yakuza) kelompok Sumiyoshi-kai, Ryosuke Akita (31) akhirnya tertangkap polisi pagi ini. Kergian masyarakat berjumlah sekitar 1,2 miliar yen akibat penipuan geng tersebut.

"Tersangka ditangkap ketika ingin menerima uang 3 juta yen dari seorang lansia. Lewat telepon dia mengaku disuruh anak lansia itu untuk mengambil uang 3 juta yen. Setelah diincar pihak kepolisian terus menerus akhirnya tersangka ditangkap di rumahnya di daerah Shinagawa, Tokyo pagi ini," ungkap sumber Tribunnews.com Jumat (18/5/2018).

Kejadian penipuan mulai dimonitor polisi sejak Oktober 2015 dengan penipuan "ole-ole sagi" lewat telpon. Tersangka berpura-pura dengan suara seperti anak seorang lansia Jepang yang jadi target. Dengan berbagai alasan, misalnya dompet hilang harus gantikan uang kantor, lansia terpaksa ambil uang tunainya untuk membantu anaknya, lalu diberikan tunai ke orang yang pura-pura sebagai suruhan anaknya.

Polisi memperkirakan tim penipuan di bawah komando Akita ada sekitar 100 orang dan kini telah ditangkap polisi 60 orang. Sisanya masih terus dalam pengejaran pihak kepolisian Jepang.

Dalam 3 tahun terakhir ini sekitar 200 orang tertipu oleh timnya Akita sehingga total kerugian mencapai sedikitnya 1,2 miliar yen saat ini.

"Itu baru satu tim belum lagi tim penipu lain dari kelompok yakuza yang lainnya. Masih banyak yang harus dikejar untuk jenis kejahatan penipuan lewat telpon ini," papar sumber itu lagi.

Belakangan bahkan menggunakan kartupos mengaku sebagai dari pihak kepolisian atau otoritas pemerintah dengan nomor telpon para penipu, agar korban menyediakan uang sejumlah tertentu lalu akan diambil pihak petugas atau diminta transfer ke nomor rekening bank tertentu.

Penipuan lewat telepon dinamakan Ole-Ole Sagi tersebut memang sangat meningkat jumlahnya belakangan ini dan polisi menaruh perhatian besar, serta pihak bank selalu berulang kali mengumumkan di semua ATM kepada masyarakat agar hati-hati dalam transfer uang, mengingatkan banyaknya Ole-Ole Sagi.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan