PM Jepang Shinzo Abe Berharap Segera Bertemu Pemimpin Korea Utara
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berharap dalam waktu dekat bisa bertemu dengan pemimpin Korea Utara (Kim Jong Un).
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Amerika Serikat
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berharap dalam waktu dekat bisa bertemu dengan pemimpin Korea Utara (Kim Jong Un).
Selain itu Abe juga berharap tanggal 2 Oktober bisa membentuk kabinet Jepang yang baru.
"Saya berharap bisa segera bertemu dengan pemimpin Korut dalam waktu dekat untuk membicarakan berbagai masalah terutama penyelesaian warga Jepang yang diculik oleh Korut," ungkap Abe dalam jumpa pers di New York Amerika Serikat, Kamis (27/9/2018) pagi waktu Jepang.
Abe menyatakan para pejabat tinggi Jepang sedang berdiskusi dan mengupayakan pertemuan tingkat tinggi itu dengan pihak Korut.
"Kami masih terus berupaya untuk terjadinya KTT tersebut dalam waktu dekat, namun belum bisa kami beritahukan detilnya saat ini. Hal ini juga telah saya sampaikan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Korea Selatan saat bertemu mereka di sini," tambahnya.
Terhadap Iran, Abe menyatakan sangat dekat dengan AS dan hubungan saling percaya ini sekaligus juga mengimbau Iran agar mengikuti ketentuan internasional mengenai program nuklir yang jadi sorotan utama pihak AS.
Baca: Polisi Menduga Pengeroyokan Bermula dari Foto Selfie Haringga dengan Identitas Persija
Juga mengimbau kalangan internasional untuk mengisolasi Iran dari berbagai hal.
"Kita sangat dekat dan saling percaya dengan AS. Selain itu juga berharap Iran mungkin dapat mengikuti ketentuan internasional," kata Abe.
Di dalam negeri, tanggal 2 Oktober Abe berjanji akan membentuk susunan pengurus baru Partai Liberal (LDP) dan sekaligus juga susunan kabinet baru Jepang.
Wakil PM Jepang Taro Aso dipastikan akan tetap berada di kabinet mendatang.
Demikian pula Yasutoshi Nishimura yang juga ikut bersama Abe ke New York dipastikan akan ikut dalam pimpinan LPD maupun ke dalam struktur kabinet baru Jepang.
Mengenai perdagangan Jepang AS, Abe menekankan akan terus berusaha menyamakan persepsi dengan pihak AS sehingga tercipta hubungan perdagangan yang baik.
Hubungan perdagangan dengan AS akan saling menguntungkan dan akan keluar sedikit dari kesepakatan perdagangan bebas TPP (Trans Pacific Partnership).
Misalnya bidang pertanian dan daging sapi, yang telah disepakati di TPP mengenai penurunan pajak masuk 9 persen dari 38,5 persen, menjadi sekitar 29 persen, tetap saja diminta AS kepada Jepang agar terus diturunkan lebih rendah lagi.
"Oleh karena itu kita masih terus berdiskusi dengan serius mengenai perdagangan kedua negara ini mungkin akan tercipta dalam bentuk baru kesepakatan itu nantinya," ungkap Abe.