Jumat, 19 September 2025

Pergantian Kaisar Jepang 1 Mei 2019 Ciptakan Libur Panjang 10 Hari

Jumat (12/10/2018) menjadi hari rapat paling sibuk bagi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk menyusun acara libur tahun depan.

Editor: Dewi Agustina
Foto Kyodo
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kiri) dan Sekretaris Kabinet Yasuhide Suga (kiri PM Jepang) saat rapat kabinet Jumat (12/10/2018). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumat (12/10/2018) menjadi hari rapat paling sibuk bagi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk menyusun acara libur tahun depan dan terkait pergantian Kaisar Jepang per 30 April 2019.

Hari Jumat (12/10/2018) merupakan rapat pertama dalam kepemimpinan PM Jepang Shinzo Abe yang berkuasa 4 kali masa jabatan.

"Tanggal 30 April adalah hari terakhir Kaisar Jepang Akihito (84) dan 1 Mei acara besar pelantikan kaisar baru, yang kini Pangeran Naruhito (58) akan menjadi Kaisar Baru pengganti ayahnya yang pensiun," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (13/10/2018).

19 April ditentukan sebagai acara ritual Pangeran Akishino, putra kedua Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko, untuk duduk pertama dalam antrean tahta.

Baca: Cerita Rizki Petugas Pemadam Kebakaran Kota Palu yang Lolos dari Terjangan Tsunami

Pertama kali dalam sejarah kekaisaran Jepang dalam 200 tahun terakhir ini, Kaisar mengundurkan diri.

Selama ini pergantian dilakukan setelah kaisar meninggal dunia.

Dalam sebuah langkah yang akan menciptakan masa liburan Golden Week 10 hari pada 2019, pemerintah berencana untuk menetapkan 1 Mei--ketika Kaisar baru direncanakan untuk naik tahta--sebagai libur satu kali.

Baca: Pilpres 2019 Terberat Bagi Prabowo Subianto, Timses Jokowi-Ma'ruf: Kalau Sudah Tahu Ya Jangan Maju

Pergantian kaisar menjadikan banyak perubahan termasuk nama Tahun Heisei berakhir pula 30 April 2018 dan akan ada nama baru per 1 Mei 2019.

"Kami akan benar-benar mempersiapkan (serangkaian ritus) agar semua orang dapat merayakannya," kata PM Abe pada pertemuan pertama komite pemerintah yang bertanggung jawab untuk menyusun rincian upacara untuk suksesi Kekaisaran.

Undang-undang Jepang menetapkan bahwa hari kerja yang diapit oleh hari libur nasional secara otomatis menjadi hari libur umum.

Pada rapat Jumat lalu, PM Jepang menetapkan 1 Mei sebagai hari libur.

Baca: Empat Aktivis Mahasiswa Diduga Dianiaya Oknum Polisi di Makassar

Dengan penetapan ini berarti pertama kali dalam sejarah Jepang ada 10 hari libur berturut-turut mulai tanggal 27 April (Sabtu) sampai dengan 6 Mei 2019, Selasa 7 Mei hari kerja biasa.

Senin 29 April hari libur Showa. Selasa 30 April hari libur Masyarakat (Kokumin).

Rabu 1 Mei baru saja diumumkan pemerintah sebagai hari libur pergantian tahta kekaisaran.

Kamis 2 Mei juga Hari Libur Masyarakat (Kokumin).

Jumat 3 Mei juga hari libur UUD Jepang.

Senin 6 Mei 2019 hari libur penggantian (furikae).

Selasa 7 Mei 2019 baru normal bekerja seperti biasa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan