Sedikitnya 1300 Ajakan Bunuh Diri Bersama di Jepang Lewat Internet, Kenaikan Drastis Dalam Sejarah
Jumlah kasus postingan ajakan bunuh diri bersama di Jepang sangat naik dratis, delapan kali lebih banyak dibandingkan periode yang sama
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dalam enam bulan pertama di tahun 2018 ini ternyata 1329 kasus telah ditemukan di internet, ajakan untuk sama-sama bunuh diri, pada waktu yang sama, meskipun kita berada di tempat jauh berbeda.
"Ajakan bunuh diri ini sangat berbahaya dan kenaikan yang sangat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu ini (31/10/2018).
Dari 1300 kasus lebih sebanyak 840 posting ajakan telah berhasil dihapus oleh pihak provider maupun kepolisian Jepang agar ajakan bahaya itu tidak melebar ke mana-mana.
Pusat Hotline internet tahun lalu juga telah mendeteksi sembilan anak muda laki dan perempuan, bunuh diri bersama di apartemen di kota Zama perfektur Kanagawa.
"Mereka mengajak sejak Januari 2017 lalu berdiskusi bersama di internet, akhirnya disepakati tanggal dan jam untuk bunuh diri sama-sama.
Jumlah kasus postingan ajakan bunuh diri bersama di Jepang sangat naik dratis, delapan kali lebih banyak dibandingkan periode yang sama 1 Januari - 30 Juni 2017 lalu.
Sebanyak 90% laporan masuk dari perusahaan swasta Jepang ke pada polisi khususnya pusat hotline internet tersebut.
Atas permintaan pihak kepolisian jumlah postingan ajakan bunuh diri akhirnya berkurang 842 kasus. Berarti masih tersisa sekitar 500 kasus ajakan bunuh diri di internet.
Pihak kepolisian Jepang selama ini telah menghimbau dan mengajak pihak swasta dan masyarakat bersama-sama saling melaporkan apabila menemukan kasus postingan ajakan bunuh diri bersama tersebut di internet.