Senin, 1 September 2025

Pangeran Saudi Galang Kekuatan Hadapi Tuduhan soal Pembunuhan Jamal Khashoggi

MBS melanjutkan perjalanan internasionalnya yang disebut sebagai 'tur negara-negara persaudaraan' di Uni Emirat Arab (UEA), menyusul kecaman global ya

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Sky News
CIA menyebut bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman sebagai otak pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. 

TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Semakin mengerucutnya tudingan bahwa dalang di balik pembunuhan Wartawan senior Jamal Khashoggi adalah Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), membuat Putra Mahkota Arab Saudi itu ketar-ketir.

Bangsawan tersebut pun kini tengah melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk menggalang dukungan lantaran munculnya banyak pertanyaan mengenai bagaimana dirinya akan diterima di Argentina untuk menghadiri KTT G20 pekan depan.

Pada Jumat ini, MBS melanjutkan perjalanan internasionalnya yang disebut sebagai 'tur negara-negara persaudaraan' di Uni Emirat Arab (UEA), menyusul kecaman global yang terus berlanjut.

Seperti yang disampaikan Direktur Pusat Studi Timur Tengah di University of Denver Nader Hashemi, mengacu pada kunjungan MBS itu.

"Saya pikir ia mencoba untuk memperbaiki citranya setelah hampir dua bulan media secara global memberitakan hal negatif terkait perannya dalam pembunuhan Jamal Khashoggi," kata Hashemi.

Baca: 3 Fakta Terbaru Pembunuhan Jamal Khashoggi: Disiksa Sebelum Dibunuh

Ia menambahkan, semua mata akan tertuju pada MBS, saat para pemimpin dunia yang berkumpul dalam pertemuan G20.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat (23/11/2018), KTT G20 akan digelar pada 30 November hingga 1 Desember mendatang di Argentina.

Hashemi kemudian menekankan catatannya, perjalanan ke Argentina akan menempatkan MBS dalam bahaya terkait konsekuensi hukum yang mungkin ada dalam kebijakan yuridiksi universal di bawah hukum internasional.

"Jika ada kasus yang diajukan terhadap putra mahkota Saudi terkait kejahatan perang atau pembunuhan oleh pengadilan lain yang dianggap kredibel, maka dakwaan dapat dikeluarkan terhadapnya, saat ia tiba di Buenos Aires (Argentina)," jelas Hashemi. 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan