Ketua Asosiasi Manufaktur Mobil Jepang Menentang Keras Pajak Buat Pengguna
Partai Liberal (LDP) dan Komeito memutuskan 14 Desember lalu untuk melakukan tinjauan uang drastis terhadap pajak mobil
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM TOKYO - Akio Toyoda bos Toyota Motors yang juga Ketua Asosiasi Manufaktur Mobil Jepang (JAMA) dalam konperensi pers Kamis ini (20/12/2018) menentang keras rencana pengenaan pajak mobil bagi pengguna mobil yang berdasarkan jarak penggunaan mobil.
"Pengguna mobil butuh penjelasan yang lebih detil dan alasan mengenai pajak tersebut apabila nantinya diterapkan. Saya bertanya bagaimana dunia mobiltas di Jepang nantinya yang ingin direalisasikan di dunia ini. Olehkarena itu klarifikasi detil rencana pajak itu perlu dijelaskan lebih lanjut oleh pemerintah," papar Toyoda.
Partai Liberal (LDP) dan Komeito memutuskan 14 Desember lalu untuk melakukan tinjauan uang drastis terhadap pajak mobil, terutama mengenai jarak jauh dekat penggunaan mobil itu sendiri yang disebut milleage.
"Meskipun traveling tax adalah sesuatu pajak yang memang pengguna harus membayar uangtersebut, namun hal itu hanya akan bisa berlaku kalau masa depan masyarakat mobilitas memang telah terbentuk baik.
Oleh karena itu Toyoda menentang keras apabila sekarang ingin dikenakan pajak pengguna mobil karena akan memberatkan para pengguna mobil.
"Sistim baru itu pasti akan kami tentang keras kalau diterapkan memberatkan pengguna mobil dalam waktu dekat ini," tekannya lagi.