Kamis, 18 September 2025

Wakil Menlu Jepang Ingatkan Pentingnya Menjaga Baik Hubungan Pertemanan di Manapun

Teman Sato dikenang terus dan dijaga dengan baik hingga kini termasuk teman-temannya di mana pun berada.

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Masahisa Sato (58) Wakil Menteri Luar Negeri Jepang sedang memberikan sambutan tahun baru Rabu ini (16/1/2019) di aula kementerian luar negeri Jepang buat semua staf kemenlu Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Masahisa Sato (58) mengingatkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan semua teman kita di mana pun termasuk dengan teman-teman di luar negeri.

"Saya punya teman atau bahkan bisa disebut sahabat di Timur Tengah dan kartu namanya selalu saya simpan di dompet saya ini," papar Sato dalam sambutan tahun barunya bersama Menlu Jepang Taro Kono sore ini (16/1/2019) kepada para setaf dan pejabat kemenlu Jepang.

Teman Sato dikenang terus dan dijaga dengan baik hingga kini termasuk teman-temannya di mana pun berada.

"Mari kita kerja keras dan tingkatkan semangat serta hubungan pertemanan kita lebih baik lagi dengan kalangan internasional seperti yang saya selalu lakukan dengan semua teman saya ini," tambahnya lebih lanjut.

Sementara Menlu Kono menekankan tahun 2019 ini banyak sekali kegiatan internasional berlangsung di Jepang seperti kejuaraan dunia Rugby di Tokyo, pertemuan tingkat tinggi G20 di Osaka pertemuan para pemimpin Afrika di Yokohama dan juga pergantian kekaisaran yang ada didatangani ratusan tamu kepala negara pula ke Jepang.

"Kita harus saling bantu sama lain, semangat kerjasama yang baik sehingga semua urusan dapat diselesaikan bersama dengan baik pula," tambahnya.

Diingatkannya, Jepang bukanlah negara yang pakai kekerasan atau senjata untuk pecahkan masalah.

"Jamannya sudah berubah dengan berbagai masalah yang ada. Oleh karena itu kita harus aktif kreatif kerja keras dan gunakan waktu kerja dengan sebaik mungkin, fokus bekerja dengan penuh."

Sumber daya manusia yang terkumpul di kemenlu harus jadi pekerja terbaik berguna bagi semuanya.

Tentu dengan dukungan tinggi kita semua, semangat dan kemauan keras untuk meningkatkan prestasi masing-masing, niscaya kemenlu akan jadi kementerian terbaik di jepang.

"Apabila ada ide-ide ada saran atau rencana yang baik, silakan sampaikan segera. Kita akan diskusikan pertimbangkan dengan baik. Semoga tahun 2019 menjadi tahun yang lebih baik dengan kerjasama kita semua. Mari semangat bersama!" ajak Menlu Kono lagi.

Sementara itu seorang sumber Tribunnews.com mengungkapkan masalah keputusan Mahkamah Agung Korea Selatan terhadap dua perusahaan besar Jepang dianggap sudah sangat keterlaluan.

"Kesepakatan Jepang dan Korea Selatan tahun 1965 sudah final dan menyeluruh terhadap segala hal. Jadi keputusan Mahkamah Agung Korea Selatan terkait masa perang dunia kedua, sama sekali tak bisa diterima, tidak masuk akal. Bukan tidak mungkin nantinya akan diajukan ke Mahkamah Internasional. Demikian pula kasus penguncian sasaran tembak peluru kendali kapan Korea Selatan kepada pesawat patroli penjaga pantai Jepang sangatlah keterlaluan pula," ungkapnya lebih lanjut.

Hubungan kedua negara Jepang dan Korea Selatan kini menegang dengan munculnya kedua kasus tersebut di samping juga patung jugun ianfu yang mulai banyak bertebaran di Korea Selatan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan