Kamis, 28 Agustus 2025

Penembakan di Selandia Baru

Teroris Penembakan Dua Masjid di Selandia Baru Ditangkap Saat Menuju Lokasi ke Tiga

Pelaku teror alias teroris yang menyerang dua masjid di Christchurh, Selandia Baru, pada Jumat lalu, ditangkap polisi setempat sedang menuju ke lokasi

Editor: Sugiyarto
POOL New via Sky News
Brenton Tarrant ketika dihadirkan di pengadilan Sabtu (16/3/2019). Tarrant dikenai dakwaan pembunuhan kepada jemaah Masjid Al Noor dan Linwood ketika Shalat Jumat di Christchurch, Selandia Baru (15/3/2019). Wajahnya diburamkan untuk mempertahankan haknya mendapat persidangan yang adil. 

TRIBUNNEWS.COM, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror alias teroris yang menyerang dua masjid di Christchurh, Selandia Baru, pada Jumat lalu, ditangkap polisi setempat sedang menuju ke lokasi penembakan ketiga.

Demikian pernyataan dari pejabat tinggi kepolisian Selandia Baru, seperti dikutip dari Kompas.com yang diwartakan CNN pada Rabu (20/3/2109).

Sebanyak 50 orang terbunuh ketika seorang pria bersenjata memberondong jemaah di dua masjid pada pekan lalu.

Pelaku diidentifikasi bernama Brenton Tarrant, seorang pria Australia berusia 28 tahun.

Kepala Polisi Mike Bush memuji tindakan responden pertama di tempat kejadian kurang dari enam menit setelah mendapat informasi pertama tentang terjadinya penembakan.

"Dalam 21 menit (dari panggilan pertama), orang yang sekarang ditahan telah ditangkap dan menjauh dari potensi membahayakan lebih lanjut dari publik," katanya, dikutip dari ABC.

"Kami sangat yakin telah menghentikan dia dalam perjalanannya menuju ke lokasi serangan berikutnya," ujarnya.

"Nyawa lain dapat diselamatkan oleh personel kami yang berani," imbuhnya.

Kini polisi secara resmi telah mengidentifikasi dan memulangkan 21 jenazah korban penembakan.

Dua pemakaman telah digelar pada Rabu (20/3/2019) pagi.

Mereka yang dimakamkan hari ini adalah Khalid Mustafa (44) dan putranya yang berusia 15 tahun, Hamza Mustafa.

Bush berharap semua korban dapat diidentifikasi secara formal hingga hari ini.

Dia mengatakan, pemulangan jenazah ke keluarga mereka untuk segera mengebumikan korban menjadi prioritas, sekaligus menghargai penguburan dalam hukum Islam dilakukan secepatnya.

"Kami memiliki lebih dari 120 orang terlibat dalam prosesini, yang berfokus pada memulangkan korban kepada keluarga," katanya.

Sementara itu, PM Selandia Baru Jacinda Ardern kembali ke Christchurch pada Rabu untuk memberikan dukungan kepada mereka yang terdampak dalam tragedi penembakan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan