Resmi Jadi Kaisar Baru Jepang, Ini Pidato Perdana Naruhito
Kaisar Naruhito memberikan pidato pertamanya sejak naik takhta. Ia menjadi kaisar jepang menggantikan Akihito
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rakyat Jepang memiliki Kaisar baru yang menjadi simbol negara.
Ya, Naruhito yang sebelumnya bergelar Putra Mahkota kini resmi menjadi kaisar ke-126 dalam sejarah monarki Jepang, Rabu (1/5/2019).
Naruhito menggantikan sang ayah Kaisar Akihito yang memutuskan untuk turun takhta sehari sebelumnya Selasa (30/4/2019).
Akihito menjadi kaisar pertama yang mundur sejak Kaisar Kokaku pada 1817.
Naik tahtanya Naruhito juga ditandai dengan dimulainya masa Reiwa yang menggantikan era Heiei milik Kaisar Akihito yang dia pakai sejak Januari 1989 silam.
Baca: Perjalanan Hidup Naruhito Hingga Menjadi Kaisar Jepang Menggantikan Akihito
Era Reiwa, berarti Harmoni yang Indah, bakal terjadi selama Naruhito berkuasa.
Seperti dilansir dari Media Jepang, NHK, Rabu (1/5/2019), Naruhito baru saja mengikuti dua upacara penting guna menandai peristiwa naik tahtanya.
Pertama, upacara untuk menunjukkan bahwa dirinya telah mewarisi Pusaka Kekaisaran dari ayahnya yang turun takhta hari Selasa.
Pedang dan permata suci telah diwariskan selama berabad-abad sebagai bukti status Kaisar.
Baca: Kekaisaran Jepang: Tiga harta karun kekaisaran yang misterius
Sekitar 30 menit setelahnya, Kaisar Naruhito menemui perwakilan rakyat.
Ini termasuk perdana menteri, pimpinan dari dua majelis Parlemen, Hakim Ketua Mahkamah Agung dan para pimpinan pemerintahan daerah.
Kaisar selanjutnya memberikan pidato pertamanya sejak naik takhta.
Dalam pidatonya pria berusia 59 tahun itu mengatakan, dirinya menaiki takhta, sesuai Konstitusi Jepang dan Undang-undang Langkah Istimewa atas Undang-undang Rumah Tangga Kekaisaran.
Saat dirinya memikirkan mengenai tanggung jawab penting yang telah disandang dirinya menjadi sebuah keharuan.
Kaisar pun menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang tulus atas sikap yang ditunjukkan Yang Mulia Kaisar Emeritus sebagai simbol negara dan persatuan rakyat Jepang.
Dalam menaiki takhta, Kaisar berjanji akan mengingat langkah yang ditempuh Yang Mulia Kaisar Emeritus dan mempertimbangkan jalur yang ditapaki kaisar-kaisar sebelumnya dan akan mengabdikan dirinya bagi peningkatan diri.
Kaisar dengan tulus mendoakan bagi kebahagiaan rakyat dan pembangunan lebih lanjut negara serta juga perdamaian dunia.
Baca: Menilik Isi Kapal Komando dan Kontrol Armada Ketujuh Amerika Serikat USS Blue Ridge di Tanjung Priok
Dalam kesempatan itu pula, Perdana Menteri Shinzo Abe menyampaikan salam atas nama rakyat.
PM Abe mengatakan, rakyat menghormati Yang Mulia sebagai simbol negara dan persatuan Rakyat.
Dalam situasi global yang berubah secara drastis, rakyat bertekad untuk memastikan masa depan yang jaya bagi Jepang, negara yang damai, penuh harapan, serta tempat yang rakyat dapat banggakan.
Profile Singkat Naruhito
Kaisar Naruhito belajar banyak dari Kaisar Emeritus dan mewarisi harapan-harapannya. Kaisar lahir pada 23 Februari 1960, putra tertua Kaisar Emeritus dan Permaisuri Emerita.
Naruhito adalah anak pertama dalam keluarga Kekaisaran yang dibesarkan oleh orang tuanya. Secara tradisi, anak-anak harus tinggal terpisah.
Setelah lulus universitas, ia melanjutkan studi di Inggris di Universitas Oxford.
Naruhito juga masuk ke fakultas pasca sarjana di Jepang. Ini merupakan yang pertama kalinya bagi anggota keluarga Kekaisaran.
Pada ulang tahunnya yang ke-31, ia secara resmi menjadi Putra Mahkota.
Di tahun 1993, ia bertunangan dengan Masako Owada dan mereka menikah bulan Juni tahun itu.
Delapan tahun kemudian mereka dikaruniai seorang anak perempuan, Putri Aiko. Kaisar Naruhito berusia 41 tahun saat itu.
Terkait tugas-tugasnya sebagai kaisar, Kaisar Naruhito menunjukkan bahwa ia ingin terus mengikuti jejak ayahnya.
Sama seperti ayahnya, Kaisar juga memperlihatkan simpati kepada orang-orang yang terdampak bencana. Ia dan Permaisuri telah mengunjungi tempat-tempat pengungsian darurat selama gempa-gempa besar di Jepang.
Dengan naik takhtanya Kaisar Naruhito, secara bersamaan Jepang akan memiliki Kaisar sekaligus Kaisar Emeritus.
Ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah modern.
Sebagian orang khawatir akan terlihat seolah terdapat dua simbol negara. Namun, Badan Rumah Tangga Kekaisaran menyatakan bahwa hal itu tidak akan terjadi karena Kaisar akan mengambil alih semua tugas-tugas resmi sebagai simbol negara.
Pangeran Akishino, adik laki-laki kaisar, kini berada di urutan pertama pewaris kekaisaran dan mengambil alih sebagian besar tugas Putra Mahkota.