Jumat, 10 Oktober 2025

Mengapa pendiri Apple dan Facebook justru batasi anak menggunakan produk teknologi di rumah

Sebagian pembuat aplikasi dan teknologi yang banyak kita pakai saat ini, sekarang sedang berusaha agar anak-anak mereka justru tidak menggunakan

Sebagian pembuat aplikasi dan teknologi yang banyak kita pakai saat ini, sekarang sedang berusaha agar anak-anak mereka justru tidak menggunakan produk teknologi tersebut.

Di antara generasi wiraswastawan Silicon Valley yang mendirikan sejumlah perusahaan teknologi terbesar dunia, sebagian dari mereka sekarang telah menjadi orang tua dan beberapa dari mereka secara terbuka membatasi akses anak-anak mereka terhadap alat-alat yang banyak kita pakai.

Pendiri Apple, almarhum Steve Jobs, pada tahun 2011 mengakui bahwa dirinya dan istrinya, Laurene Powell, membatasi jumlah teknologi yang boleh digunakan anak-anak mereka di rumah.

Pendiri Microsoft, Bill Gates juga dikenal membatasi paparan terhadap layar berbagai alat dan melarang penggunaan telepon genggam di meja.

Sementara Mark Zuckerberg-nya Facebook pada tahun 2017 menulis surat kepada anak perempuannya, August, yang mendorongnya untuk "ke luar rumah dan bermain-main".

Tetapi mengapa para orang tua Silicon Valley ini berusaha memisahkan anak mereka dari layar berbagai alat teknologi?

Masa kanak-kanak bebas teknologi

Pierre Laurent adalah seorang eksekutif teknologi San Francisco Bay Area dan direktur Waldorf School of the Peninsula - sebuah sekolah swasta populer Silicon Valley yang melarang penggunaan teknologi sampai murid berumur belasan tahun.

Anak di kelas.
Getty Images
Laurent mengatakan anak perlu terlibat dalam kehidupan sebenarnya untuk mempelajari keterampilan hidup.

Laurent, yang mengirim ketiga anaknya ke sekolah itu mengatakan kepada BBC bahwa pekerjaan tiga perempat dari sesama orang tua murid di sekolah itu berkaitan dengan teknologi.

Sekolah mengatakan kepada mereka untuk memperhatikan pengaruh merusak teknologi pada proses belajar anak.

"Anda tidak bisa belajar dan sepotong kecil kaca ketika Anda masih anak-anak. Anda harus menggunakan semua indra, Anda perlu dapat memberikan makanan kepada otak dengan apapun yang Anda miliki," kata Laurent.

Bertentangan

Waldorf pertama kali dikenal ketika laporan media mulai menyampaikan kontradiksi yang terlihat jelas di Silicon Valley.

Di sinilah - di jantung sektor teknologi dunia - dimana kami menemukan sekolah yang mementingkan apa yang dinamakan "pendidikan holistik (bagi) perasaan dan otak".

Kurikulumnya dipusatkan para "keterampilan abad ke-21" seperti keyakinan diri, dispilin, kemandirian berpikir, kerja sama dan ekspresi seni.

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved