Selasa, 9 September 2025

Bocah Penderita Autisme Dihukum hingga Babak Belur oleh Staf Sekolah, Orang Tua tak Terima

Pasangan asal Texas, Amerika Serikat terkejut sekaligus geram melihat cara pihak sekolah memperlakukan anak mereka.

Penulis: Pravitri Retno W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
UNILAD/Denton RC
Thomas diketahui telah mengalami tindak kekerasan di sekolahnya sebagai bentuk hukuman. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan asal Texas, Amerika Serikat (AS) terkejut sekaligus geram melihat cara pihak sekolah memperlakukan anak mereka.

Setiap orang tua pasti tidak ingin hal buruk terjadi pada anaknya.

Sebisa mungkin, apapun dilakukan supaya si anak tidak terluka ataupun merasa tersakiti.

Namun, sebagai orang tua tak berarti harus mengawasi buah hatinya selama 24 jam.

Terlebih saat berada di sekolah.

Baca: Teknologi 5G Akhirnya Resmi dioperasikan di Indonesia

Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi para anak-anak.

Tapi, keamanan yang seharusnya dirasakan anak-anak di sekolah, tak dialami oleh Thomas Brown, murid Alexander Elementary School, Denton, Texas.

Alexander Elementary School
Alexander Elementary School (Google Maps)

Dilansir Tribunnews dari UNILAD, orang tua Thomas, Emily dan Robert Brown mengaku syok melihat video yang merekam sikap pihak sekolah pada anak mereka.

Insiden yang terekam video ini diketahui terjadi pada akhir April 2018 lalu.

Thomas merupakan penderita autisme yang membutuhkan perhatian ekstra dan tidak bisa diperlakukan sama seperti anak lainnya.

Bocah berusia sepuluh tahun ini terekam video tengah dibaringkan paksa ke lantai oleh seorang staf sekolah.

Thomas dibaringkan paksa oleh staf sekolah setelah memberontak saat diberi hukuman.
Thomas dibaringkan paksa oleh staf sekolah setelah memberontak saat diberi hukuman. (UNILAD)

Insiden ini bermula saat Thomas mulai kehilangan konsentrasi dan menggoda temannya.

Tak hanya itu, ia mengabaikan guru yang tengah mengajar di kelasnya.

Thomas pun diberi hukuman dengan cara mengisolasi dirinya di dalam ruangan kecil.

Karena tak kunjung tenang dan masih saja berontak, para guru memanggil seorang staf bernama Eric Coulston untuk meminta bantuan.

Baca: Ambisi India Kirim Astronot ke Luar Angkasa pada 2022

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan