Selasa, 9 September 2025

Bacaan Doa

Doa Ketika Anak Sakit Panas, Sesuai yang Diajarkan Rasulullah

Doa ketika anak sakit demam diajarkan oleh Rasulullah dan diriwayatkan dalam hadis. Doa ini juga dapat dibaca untuk sakit lainnya.

|
Editor: Nuryanti
Canva/Tribunnews
DOA KETIKA SAKIT - Gambar dibuat di Canva, Senin (8/9/2025). Doa ketika anak sakit demam diajarkan oleh Rasulullah dan diriwayatkan dalam hadis. 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam ajaran Islam, seorang muslim dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT dan memohon kesembuhan bagi orang sakit, misalnya ketika anak sedang sakit panas.

Dalam Al-Quran Surah Asy-Syura ayat 80, dijelaskan bahwa hanya Allah SWT yang Maha Pemberi Kesembuhan.

"Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku." (QS. Asy-Syura: 80)

Ayat tersebut merupakan ucapan Nabi Sulaiman Alaihissalam yang menceritakan pengalamannya ketika sakit atau menghadapi kesulitan, dan menegaskan semua pertolongan dan kesembuhan hanya datang dari Allah.

Dalam Shahih Bukhari, disebutkan bahwa Rasulullah mengajarkan doa tersebut kepada Anas bin Malik.

Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abdul Aziz dia berkata, "Aku dan Tsabit pernah mengunjungi Anas bin Malik, lalu Tsabit berkata, "Wahai Abu Hamzah, aku sedang menderita suatu penyakit." Maka Anas berkata, "Maukah kamu aku Ruqyah dengan Ruqyah Rasulullah Saw?" Dia menjawab "Tentu". Anas berkata, "ALLAAHUMMA RABBAN NAASI MUDZHIBAL BA'SA ISYFI ANTASY SYAAFI LAA SYAAFIYA ILLAA ANTA SYIFAA-AN LAA YUGHAADIRU SAQAMA (Ya Allah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah, sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit)." (HR. Bukhari)

Selain itu, bagi orang yang menjenguk orang sakit dianjurkan untuk mendoakan dan memohon kesembuhan baginya.

Rasulullah mencontohkan dengan mendoakan orang yang sakit dan meletakkan tangannya di atas kening orang tersebut.

Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah, telah menceritakan kepada kami Makki bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Al Ju'aid dari Aisyah Binti Sa'd, bahwa ayahnya berkata, aku mengalami sakit di Makkah, kemudian Nabi SAW datang mengunjungiku dan meletakkan tangannya diatas keningku, kemudian beliau mengusap dada dan perutku kemudian berdoa, Ya Allah sembuhkanlah Sa'ad dan sempurnakanlah hijrahnya." (HR. Abu Daud)

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menulis doa memohon kesembuhan dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari yang diterbitkan pada tahun 2013, yang juga dapat dibaca untuk anak yang sakit panas.

Baca juga: Doa Nabi Ayyub saat Sakit, Rahasia Kesabaran yang Luar Biasa

Doa Ketika Anak Sakit Panas

أَذْهِبِ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ، اشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Adh-hibil ba’sa rabban-nās, isyfi anta Asy-Syāfi, lā syifā’a illā syifā’uka, syifā’an lā yughadiru saqaman.

Artinya: “Hilangkanlah penyakit, wahai Rabb manusia. Sembuhkanlah, Engkaulah yang Maha Menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa Rasulullah agar Cepat Sembuh

(7×) أَسْأَلُ اللَّهَ العَظِيمَ رَبَّ العَرْشِ العَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka (7×)

Artinya: “Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung, Tuhan Arsy yang Maha Agung, agar menyembuhkanmu.”

Doa Rasulullah untuk Ruqyah pada Orang Sakit

اِمْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِكَ الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا أَنْتَ

Imsahil ba’sa rabban-nasi, bi yadikas-syifaa’u, laa kaasyifa lahu illa anta

Artinya: “Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau.”

Hikmah Sakit

Dalam skripsi berjudul Konsep Sakit dalam Al-Qur'an Menurut Penafsiran Badiuzzaman Said Nursi oleh Siti Laelatun Furaida dari program studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri tahun 2022, disebutkan bahwa sakit dapat menjadi ujian bagi seorang muslim.

1. Sakit sebagai ujian kesabaran dan penggugur dosa

Sakit merupakan ujian kesabaran bagi orang yang bersabar menghadapinya.

Kesulitan dan kesengsaraan ketika sakit dapat menghapus dosa bagi orang-orang yang bersabar.

Seorang ahli hadis terkemuka, At-Thabrani, meriwayatkan bahwa seorang mukmin yang sakit tidak mendapatkan pahala dari sakitnya, namun diampuni dosa-dosanya.

Riwayat tersebut berkaitan dengan hadis yang menyebutkan sabda Rasulullah.

“Tidaklah seorang Muslim tertusuk duri atau yang lebih berat dari itu, melainkan Allah akan menghapus kesalahannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis lain, sakit digambarkan dapat menggugurkan dosa seperti pohon menggugurkan daunnya.

“Tidaklah seorang Muslim ditimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571)

2. Sakit sebagai ibadah

Sakit yang diderita oleh seorang muslim dapat menjadi jembatan baginya untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Penderitaan ketika sakit dapat dinilai ibadah jika diisi dengan doa, dzikir dan hal-hal baik.

“Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.’”
“Mereka itulah yang mendapat keberkahan, rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)

3. Sakit sebagai motivasi

Sakit dapat menjadi refleksi diri seorang muslim untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Rasa berat dan kesulitan saat sakit bisa mendorong seseorang untuk berbuat lebih banyak kebaikan, terutama jika Allah menyembuhkannya.

Hal ini dapat menjadi pengingat bahwa sembuh dari sakit merupakan kesempatan yang diberikan oleh Allah agar menjadi hamba yang lebih baik.

4. Sakit menumbuhkan kasih sayang

Ketika sakit, seseorang merasa lebih dekat dengan Allah.

Sakit yang ia derita bisa jadi pengingat bahwa Allah mengasihinya dengan ujian sakit.

5. Sakit sebagai rasa syukur

Orang yang sakit seringkali tidak bisa merasakan kenikmatan seperti yang ia rasakan ketika sehat.

Pudarnya kenikmatan ketika sakit dapat menjadi pengingat untuk selalu bersyukur atas nikmat sehat.

6. Sakit sebagai pengingat kematian

Penderitaan ketika sakit dapat mengingatkan seseorang akan kematian.

Kematian adalah takdir yang tidak bisa dihindari oleh setiap makhluk hidup dan kedatangannya menjadi misteri.

Ketika sakit, seseorang menyadari kemungkinan dekat dengan kematian, dan mendorongnya untuk memperbanyak ibadahnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan