Demo Buruh
Buruh Jelaskan Masuknya Item Bedak Sampai HP ke dalam KHL
Muhammad Rusdi menjelaskan alasannya mengapa memasukkan bedak, sampai handphone ke dalam item KHL.
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi menjelaskan alasannya mengapa memasukkan bedak, minyak wangi, jaket sampai handphone ke dalam item Komponen Hidup Layak (KHL).
"Bedak dan minyak wangi untuk perempuan. Nanti kalau tidak pakai minyak wangi, pelanggan pergi," ujar Rusdi dalam dialog Polemik bertajuk 'Buruh Mengeluh Pengusaha Berpeluh' yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2013).
Selain bedak dan minyak wangi, di dalam survei KHL sebanyak 84 item milik buruh juga menyertakan jaket dan handphone atau telepon genggam. Menurut Rusdi, dua item tersebut termasuk kebutuhan riil buruh lajang.
"Tidak munggkin seorang warga hidup tanpa jaket. Itu untuk kerja di luar pabrik. Handphone meski merek abal-abal tidak apa-apa, ditambah pulsa 25 ribu juga cukup," ucap Rusdi.
Rusdi juga mengkritisi sikap pemerintah yang meghitung Upah Minimum Provinsi tahun depan berpatokan kepada survei KHL pada bulan Oktober 2013.
"Itu kan tidak riil. Masak survei tahun ini dipakai untuk tahun depan," ucap Rusdi.