Selasa, 26 Agustus 2025

Revisi UU KPK

Melalui Twitter dan Facebook, SBY Jaring Pendapat Warga soal Revisi UU KPK, Ini Hasilnya

Ia menjaring aspirasi melalui Facebook dan Twitter dan ia pun merilis hasilnya di akun Twitter @SBYudhoyono. Ini hasilnya.

Penulis: Robertus Rimawan
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Ilustrasi: Presiden ke-6 RI dan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono dalam Rapimnas ke II Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) di Hotel Sahid, Jakarta Selatan, Jumat (24/4/2015). Organisasi sayap Partai Demokrat ini meminta SBY untuk memimpin Partai Demokrat sebagai Ketua Umum periode 2015-2020. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden RI ke - 6 Susilo Bambang Yudhoyono menjaring pendapat warga melalui media sosial di akun resmi miliknya.

‏Ia menjaring aspirasi melalui Facebook dan Twitter dan ia pun merilis hasilnya di akun Twitter @SBYudhoyono.

Akun @SBYuhoyono memiliki banyak pengikut yakni sekitar 8,59 juta akun

Awalnya pada Sabtu (13/2/2016) akun Twitter dan Facebook SBY menulis status berikut:

"Terkait revisi UU KPK, apa pendapat anda? Setuju/tidak? Mengapa? Jika setuju, materi apa yg perlu diubah/ditambah? #uukpksby."

Pada hari ini, Rabu (17/2/2016) ia tweet hasilnya, berikut tweet-tweetnya:

"Terima kasih kpd netizen yg telah beri pendapat ttg revisi UU KPK. Suara rakyat penting didengar siapapun, tmsk DPR & Pemerintah. *SBY*."

"Dlm waktu 26 jam, yg lakukan retweet & beri komentar sebanyak 6.674. Melalui facebook: 2.207 & twitter @SBYudhoyono: 4.467 *SBY*."

"Netizen yg beri pendapat relatif lengkap: 2.614. Setelah ditelaah, 70 % tak setuju revisi UU KPK; 12 % setuju & 18 % lain-lain *SBY*."

"Suara rakyat seperti ini penting bagi saya & juga Partai Demokrat, karena ternyata makin memperkuat sikap & pandangan kami. *SBY*."

Kopi darat diundur

Dikutip dari Kompas.com, SBY mengajak bertemu dengan netizen dan sedianya akan digelar pada Selasa (16/2/2016), di Raffles Hills, Cibubur, Jakarta Timur, yang sejak tahun 2004 kerap jadi tempat SBY menggelar pertemuan-pertemuan politik.

Namun, karena kendala teknis, pertemuan SBY dengan netizen akan digelar pada Sabtu (20/2/2016) nanti.

"Masalahnya teknis terkait representasi netizen. Akan ada 50 orang yang diundang yang bisa mewakili sejumlah besar warga Indonesia seperti Papua dan sebagainya. Karena itu, rencana pertemuan itu diundur," ujar Hinca.

Partai Demokrat sadar, secara momentum, pengunduran pertemuan SBY dengan netizen tidak tepat karena Rapat Paripurna berisi pandangan akhir fraksi di DPR akan digelar pada Kamis (18/2/2016).

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan