Ahli Jepang Anggap Pendekatan Anies Terhadap Habib Rizieq adalah Sikap Oportunis
Strategi tersebut menurutnya boleh saja dilakukan untuk jangka pendek tetapi bukan untuk jangka panjang.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pendekatan Anies Baswedan saat kampanye Pilkada lalu, kemudian mendekati Ketua FPI Habib Rizieq dianggap seorang ahli Jepang mengenai Indonesia, sebagai sikap oportunis Anies.
"Dari pengamatan saya terhadap Anies selama ini, tampaknya cara yang dianggap terbaik olehnya untuk meyakinkan pemilihnya dengan strategi Anies mengikuti ajaran ahlussunnah wal jamaah adalah pertemuan dengan Habib Rizieq," ungkap sumber Tribunnews.com seorang warga negara Jepang yang tak mau disebutkan identitasnya Selasa ini (23/5/2017).
Strategi tersebut menurutnya boleh saja dilakukan untuk jangka pendek tetapi bukan untuk jangka panjang.
"Boleh saja secara jangka pendek strategi itu dilakukan, tapi secara jangka panjang, saya agak meragukan dan sikap ini agak menunjukkan sikap opotunis dari pak Anies," tekannya lagi.
Dirinya, tambahnya, sebenarnya cukup tertarik dengan pendekatan Anies kepada Habib Rizieq.
"Tampaknya hal ini untuk menghiraukan isu bahwa pak Anies adalah orang syiah. Lalu guna menarik pendukungnya lebih banyak, dia dekatilah Ketua FPI tersebut," ungkapnya lagi.
Meskipun demikian ahli Jepang itu menyatakan tak yakin dengan beberapa ucapan Anies.
"Saya sendiri tak begitu yakin akan ucapan pak Anies, karena ada beberapa omongan dan gerakan tim Anies yang tidak sesuai dengan ucapan Anies juga," ungkapnya lagi tanpa mau memerinci apa saja ketidaksesuaian tersebut.