Bacakan Sambutan Mensos, Sandiaga: Pidatonya Panjang Banget, 12 Halaman
Ini merupakan pengalaman pertama memimpin upacara sebagai pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Negara Indonesia merayakan Hari Pahlawan pada Jumat (10/11/2017).
Untuk memperingati Hari Pahlawan diadakan upacara di sejumlah tempat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, memimpin upacara di Lapangan IRTI, Monas, pada Jumat pagi.
Ini merupakan pengalaman pertama memimpin upacara sebagai pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dia memimpin upacara menggantikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Pada waktu yang sama, Anies mengikuti upacara Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Utama Nasional di Kalibata, Jakarta Selatan.
Di tempat itu, Presiden Joko Widodo bertindak sebagai pemimpin upacara.
Baca: Hanif Ingatkan Buruh, Minta Upah Layak Kalau di PHK Teriak Lagi
Dihadapan para pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, organisasi masyarakat, karang taruna, pelajar, dan sebagainya, Sandiaga Uno membacakan pidato berisi amanat Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. Pidato berlangsung selama 12 menit.
"Pidatonya panjang banget. 12 halaman. Pidato terpanjang dalam sejarah hidupku," tutur Sandiaga, selepas upacara, Jumat (10/11/2017).
Dia melihat amanat pidato menteri sosial itu menarik karena membahas mengenai makna pahlawan pada masa sekarang. Menurut dia, pahlawan itu ada di sekitar masyarakat.
"Pahlawan-pahlawan yang selama ini sunyi senyap tidak berkoar-koar menyebut dia adalah pahlawan. Pahlawan itu adalah guru-guru kita, ortu (orang tua,-red) kita yang membesarkan kita. Pahlawan ini tentunya pahlawan yang ada di zaman now," kata Sandiaga.
Selain berbicara mengenai makna pahlawan pada masa sekarang, dia juga membahas mengenai peran para pahlawan dalam mengisi kemerdekaan.
Dia menambahkan, pahlawan harus meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa sebelumnya dengan cara memperkokoh persatuan.
"Ke depan pahlawan-pahlawan yang ada di sekitar kita itu selalu berpikir positif dan konstruktif. Pahlawan ini yang membangun dan merekat persatuan bangsa yang memajukan Indonesia ke depan," katanya.