Kepala Bappenas: Tahun 2030 Jakarta Dikepung Banjir
Menurutnya jika tanggul itu tidak segera dibuat, ibukota akan dikepung banjir pada tahun 2030.
Penulis:
Rizal Bomantama
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengingatkan pentingnya tanggul laut Jakarta yang bernama National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Menurutnya jika tanggul itu tidak segera dibuat, ibukota akan dikepung banjir pada tahun 2030.
“Bisa kita lihat pada peristiwa banjir rob di Muara Baru beberapa waktu lalu bahwa penurunan muka tanah benar-benar terjadi. Di daerah itu kalau tidak salah 12 cm per tahun sementara di daerah Jakarta lainnya rata-rata 7 cm per tahun.”
“Kalau kita tidak melakukan apa-apa pada tahun 2030 Jakarta akan mengalami banjir dari dua arah,” ujar Bambang saat meninjau proyek NCICD di kawasan Kali Baru, Jakarta Utara, Jumat (8/12/2017) bersama Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno.
Banjir dua arah yang dimaksud Bambang adalah banjir dari air laut di daerah utara Jakarta dan banjir dari daerah pegunungan di selatan Jakarta.
Baca: Anies Pertimbangkan Kenaikan Dana Operasional LMK
Bambang juga mengimbau Sandiaga Uno untuk serius mengelola air bersih dan air limbah di Jakarta untuk mencegah semakin parahnya penurunan muka tanah Jakarta.
“Penurunan muka tanah salah satu penyebabnya adalah penggunaan air tanah dan air sumur yang berlebihan, itu yang harus dicegah, berarti rumah tangga harus punya alternatif air bersih selain dari PDAM.”
“Untuk pengelolaan air limbah Pemprov Jakarta memang butuh dana Rp 90 miliar dan memakan waktu sampai 2050 hingga Jakarta memiliki saluran pengelolaan air bersih. Untuk air bersih kira-kira butuh Rp 40 triliun untuk menyalurkan air bersih lebih banyak hingga menjangkau 500 ribu rumah tangga yang belum memiliki akses air bersih,” katanya.