Pedagang Kaki Lima di Jakarta
Ketua Fraksi PDIP DKI Ini Gusar Pada Metode Penataan Pasar Tanah Abang Oleh Anies dan Sandi
Gembong juga mengkritisi soal Anies-Sandi yang merencanakan akan membangun skywalk menuju blok G, tapi anggarannya tak dimasukkan ke APBD 2018
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono mengkritisi penataan kawasan Tanah Abang oleh Anies-Sandi.
Menurut Gembong, tujuan menata ulang Tanah Abang ala Anies-Sandi hanya bertujuan mengobok-obok penataan Tanahabang ala Ahok yang sudah bagus.
"Kan dulu sudah benar PKL dimasukkan semua ke Blok G. Tinggal diteruskan saja sebenarnya bagaimana memberi akses lebih baik ke blok G," ucap Gembong di ruang kerjanya di Gedung DPRD DKI, Kamis (21/12/2017).
Menurut Gembong, agak aneh melihat model penataan ala Anies-Sandi yang membiarkan PKL meluber ke jalanan.
"Ini kan nggak bener. Bisa jadi contoh dan akan diikuti PKL lain di kawasan perdagangan lainnya. Nantinya PKL di Pasar Minggu bisa menuntut agar dibuat begitu juga. Nanti alasannya kan di Tanahabang boleh," kata Gembong dengan menggebu.
Gembong juga mengkritisi soal Anies-Sandi yang merencanakan akan membangun skywalk menuju Blok G, tapi anggarannya tak dimasukkan ke APBD 2018.
"Begini ya, di Jakarta itu jalan sudah kurang. Nah ini malah satu jalur jalan ditutup dan dipakai untuk PKL," ucap Gembong.
Baca: Siswi Cantik MTs Muhammadiyah 1 Ciputat Hilang Misterius, Sudah 4 Hari Belum Ditemukan Keluarga
Baca: Ini Sketsa Wajah Penculik Aulia Shafabilla, Siswi Cantik MTs 1 Ciputat Versi Polisi
Menurut Gembong, ke depan rencana skywalk yang digadang-gadang Anies-Sandi benar-benar mesti diwujudkan.
"Harus dibicarakan dengan DPRD lah bagaimananya. Entah nanti anggaran skywalk dimasukkan ke APBD Perubahan atau memakai dana lain," ucap Gembong.
Seperti diberitakan, Anies-Sandi menyampaikan konsep penataan Tanahabang ke media sejak pagi tadi.
Satu jalur jalan di Jalam Jatibaru Raya ditutup dan dipakai tempat menampung PKL. Kemudian pihak Dishub DKI melakukan serangkaian alih arus Lalin di sekitar lokasi penataan.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw