Kapolres Jakbar Bantah Kepala Anak Buahnya Dipukul Bandar Narkoba, karena Info Penggerebekan Bocor
Rizki Taufik dipukuli di rel kereta api (KA), Wilayah Kampung Janis, Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2018) lalu.
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Warta Kota Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa di kasus pemukulan anggota Sat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Brigadir Rizki Taufik, oleh Ahmad Sopian (33) seorang bandar narkoba bukan keran informasi bocor.
Rizki Taufik dipukuli di rel kereta api (KA), di Kampung Janis, Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2018) lalu.
Kata Hengki, saat menyamar di lokasi, ternyata situasi dan kondisi di luar dugaan para anggotanya.
"Jadi begini, kasus pemukulan Brigadir Taufik, bukan karena bocornya informasi kami perihal menangkap bandar narkobanya. Tapi memang ada sebuah ketidaksesuaian kesepakatan atau diluar dugaan anggota-anggota kami yang ada di lapangan kala itu," papar Hengki, pada Rabu (10/1/2018).
Hengki kemudian menceritakan kronologinya.
Ia mengatakan, ketika dilakukan undercover, sudah disepakati bila transaksi narkotika yang saat itu dilakukan oleh anggota yang menyamar, dilakukan di luar area wilayah Kampung Janis.
Tetapi, saat itu Ahmad Sopian mendadak mengubah kesepakatan, jika transaksi barang haram itu dilakukan diarea dalam di Kampung Janis.
Usai disepakati (cara bertindak) maka saat itu Brigadir Taufik dan bersama rekannya, lakukan transaksi undercover buy, yang segera menuju lokasi kampung Janis.
Sementara, ada sekitar enam personel yang lain memantau Taufik dari luar atau diseberang rel agar dapat melakukan penindakan.
Undercover Buy, dilakukan Taufik. Sementara pelaku Ahmad Sopian pun tengah persiapkan barang haram berupa sabu kepada seseorang, yang berada di kampung dibelakang kontrakannya.
"Seseorang dimaksud yang memesan sabu ke Ahmad Sopian yang nanti didampingi Taufik," paparnya.
Hengki mengungkapkan, Taufik yang ketika itu menyamar dan mendampingi seseorang yang ingin memesan sabu Ahmad Sopain itu, langsung bersiap lakukan transaksi narkoba.
Ahmad Sopian saat itu memerintahkan sang istri, Sitti Aisyah (33) untuk mengecek dan memastikan orang yang akan membeli sabu miliknya di pinggir rel.
"Seseorang yang memesan sabunya Ahmad Sopian ketika itu langsung menghubungi anggota dan Taufik langsung melakukan penyamaran. Ahmad Sopain setelah berkomunikasi dengan seseorang yang pesan sabu miliknya, kembali ke kontrakannya," ujarnya