Sandiaga Uno: Pemprov DKI Sering Terima 'Data Sampah'
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan Pemprov DKI Jakarta sering mendapatkan laporan palsu atau 'data sampah' dari berbagai layanan.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan Pemprov DKI Jakarta sering mendapatkan laporan palsu atau 'data sampah' dari berbagai layanan.
"DKI juga sama, dari data yang masuk laporan banjir dan laporan masyarakat hampir 60 persen itu data data sampah. Fake data," kata Sandiaga Uno saat ditemui di Festival Keimigrasian, Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2018).
Baca: Ziarah ke Makam Mbah Hasyim dan Gus Dur, Puti Soekarno: Bangsa ini Berutang Budi kepada Beliau
Bahkan, Sandi mencontohkan, laporan sampah itu diterimanya saat ada laporan tentang data banjir si DKI Jakarta
"kami setiap ada laporan dari kami, misal ada banjir laporan 5000, sebanyak 2700-nya adalah data sampah," terang Sandi.
Sandi memaparkan hal tersebut saat Menteri Hukum dan Ham Yasona Laoly juga mengungkapkan sistem online pihak imigrasi terkendala karena ada 72.000 permintaan palsu untuk pembuatan paspor yang masuk.
Untuk itu, untuk membersihkan data sampah tersebut, Sandi mengungkapkan akan membentuk tim khusus bernama 'data cleansing team'.
Tim ini termasuk bagian dari tim Jakarta Smart City.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan Dirjen Imigrasi untuk bekerja sama membereskan masalah data sampah itu.
"Saya sudah tawarkan bantuan ke Pak Menteri. Jadi ini bukan hanya kami yang hadapi, tetapi juga dari Dubes Maroko dan Australia sama mengalami masalahnya. Jadi ini fenomena yang harus dihadapi bersama," papar Sandiaga Uno.