Presiden PKS Terlibat Suap
Hidayat Benarkan Abraham Samad Caleg PKS Tahun 2004
Beredar kabar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad merupakan calon legislatif dari PKS
Penulis:
Ferdinand Waskita

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar kabar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad merupakan calon legislatif dari PKS. Hal itu mencuat seiring penahanan Mantan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq (LHI) dalam duggan suap kasus daging sapi impor.
Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid pun membenarkan bahwa Abraham Samad merupakan caleg dari partainya.
"Menurut informasi Abraham Samad pada tahun 2004 merupakan caleg PKS dari Sulawesi Selatan," kata Hidayat ketika ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/2/2013).
Ketua DPP PKS bidang Kebijakan Publik itu mengaku mendapat informasi itu dari Anis Matta. Namun, kata Hidayat, pada 2009, Abraham Samad tidak mencalonkan diri kembali. Hal itu dikarenakan Samad mencalonkan diri menjadi Ketua KPK.
"Tapi kita semua orang tahu surat penahanan Pak Lutfi dari Pak Abraham," katanya.
Ketika ditanya apakah Samad masih kader PKS, Hidayat belum dapat menjawabnya.
"Saya tidak bisa menyatakan kader atau bukan kader, tapi yang jelas beliau pernah nyaleg dan itu faktanya," tukasnya.
Mengenai pengganti Anis di DPR, Hidayat mengatakan akan dibicarakan melalui mekanisme partai. Merujuk Anis merupakan anggota DPR dari Daerah Pemilihan Sulsel 1, maka PKS akan berkoordinasi dengan DPW PKS Sulsel.
"Kita masih membicarakan karena urutan kedua kami dengar pindah partai," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memastikan jika dirinya ikut memantau jalannya perkara dugaan suap daging impor yang telah menyeret mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka.
Hal itu ditegaskan Abraham sekaligus membantah anggapan jika dirinya menghindar dan bersembunyi saat penetapan serta sampai kepada penahanan Anggota Komisi I DPR RI itu. Abraham memastikan jika dirinya bersama komisioner lembaga superbody lainnya berada di markasnya kala itu.
"Saya di kantor bersama pimpinan lainnya," kata Abraham dalam pesan singkatnya, Minggu (3/2/2013).
Berbagai tudingan menyebutkan bahwa Abraham selaku mantan kader PKS sengaja menghindar karena adanya kedekatan emosional. Bahkan, disinyalir hal itu juga sama terjadi dengan para pimpinan lain yang ternyata merupakan simpatisan partai berlambang padi dan kapas itu.
Abraham juga membantah mengenai itu. Menurutnya, meski dirinya tak ikut mengumumkan mantan presiden PKS itu sebagai tersangka, namun lelaki yang dikabarkan ikut dicalonkan sebagai presiden PKS itu mengklaim telah menginstruksikan penjemputan terhadap Luthfie pasca penetapan tersangka pada Rabu 30 Januari 2013 lalu.
"Saya yang memerintahkan untuk segera dilakukan penjemputan LHI di kantor PKS," ujarnya.