Jumat, 31 Oktober 2025

Hari Pahlawan

80 Tahun RI Merdeka, Keluarga Sedih Tak Ada Nama Jalan WR Supratman di Ibukota

Jelang Hari Pahlawan, keluarga WR Supratman justru sedih dan kecewa. Pencipta lagu “Indonesia Raya” belum punya nama jalan di Jakarta.

Warta Kota/Arie Puji Waluyo
PAHLAWAN NASIONAL - Endang Wahyuningsih dan Darrio Turk, keluarga pencipta lagu “Indonesia Raya” WR Supratman, saat menghadiri diskusi sejarah di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (30/10/2025). Mereka menyuarakan kekecewaan karena nama WR Supratman belum diabadikan sebagai nama jalan di ibu kota. 

Ringkasan Berita:
  • WR Supratman belum punya nama jalan di Jakarta, keluarga merasa perjuangannya dilupakan.
  • Keluarga sebut tempat lahir WR Supratman keliru, minta sejarah diluruskan lewat diskusi akademik.
  • Lagu “Indonesia Raya” jadi lambang negara, tapi penciptanya wafat sebelum kemerdekaan dan belum diabadikan.

Kenapa Nama WR Supratman Tak Ada di Jakarta?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jelang peringatan Hari Pahlawan 10 November, keluarga besar Wage Rudolf (WR) Supratman menyuarakan kekecewaan. Mereka sedih karena minimnya penghargaan simbolik terhadap pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya” di ruang publik ibu kota.

Indonesia sudah merdeka selama 80 tahun. Namun, nama WR Supratman belum juga diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta.

Tidak ada prasasti, taman, atau penanda resmi yang menunjukkan jejaknya di ibu kota. Bagi keluarga, ini adalah bentuk pengabaian terhadap kontribusi sejarah.

Darrio Turk menyebut hal itu sebagai bentuk ketidakadilan.

Ia adalah menantu dari Endang Wahyuningsih, cucu Ngadini Soepratini—kakak kandung WR Supratman.

"Bayangkan, dia pahlawan Indonesia. Tapi tidak ada nama jalannya di Jakarta, tidak ada prasasti di rumahnya, dan tidak ada lagi Taman WR Supratman di Monas," ujar Darrio saat ditemui di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Keluarga Yakin Tempat Lahir WR Supratman Salah Catat

Keluarga juga menyoroti kesalahan pencatatan sejarah. Mereka menyebut WR Supratman lahir di Jatinegara, Jakarta pada 9 Maret. Bukan di Purworejo, Jawa Tengah pada 19 Maret seperti yang tercantum dalam dokumen resmi.

"Kami ingin meluruskan sejarah. Bahwa WR Supratman lahir di Jatinegara, Jakarta. Bukan di Purworejo, Jawa Tengah. Dia lahir 9 Maret, bukan 19 Maret," tegas Darrio.

Baca juga: Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto: Pengkhianatan Reformasi

Untuk mendukung pelurusan data tersebut, keluarga menggelar Forum Grup Discussion(FGD). Diskusi ini menghadirkan akademisi dari Universitas Indonesia.

FGD berlangsung di Perpustakaan Nasional pada 30 Oktober 2025. Forum ini me,njadi langkah awal untuk validasi akademik.

"Kasihan WR Supratman. Dia pahlawan Indonesia, tapi ada banyak kesalahan dalam data sejarahnya," tambah Darrio.

Makam Dekat TPS, Nama Jalan Hanya di Google Maps

Keluarga juga mengungkap kondisi makam WR Supratman di Jawa Timur. Lokasinya berada tak jauh dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Mereka menilai kondisi itu tidak layak untuk seorang pahlawan nasional.

Mereka juga menyebut nama jalan WR Supratman hanya muncul di aplikasi navigasi digital. Misalnya Google Maps dan Waze. Namun di lapangan, tidak ada papan penanda atau penegasan fisik.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved