Kinerja Anies Baswedan Dinilai Belum Optimal
"Yang banyak terjadi, yang penting program sudah terlaksana, tanpa mengetahui kebutuhan di lapangan,"
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dinilai belum optimal. Rumusan program kerja yang diusulkan hanya sukses di tingkat perencanaan, tetapi terkendala pada tahap pelaksanaan program.
"Pemikiran-pemikiran Menteri Anies Baswedan untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia sudah baik, tetapi itu belum bisa menyelesaikan persoalan jika hanya disampaikan dalam sambutan," kata Sulistiyo, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), di Jakarta, Kamis (30/7).
Menurut dia, sejumlah kebijakan hanya sukses di tingkat perumusan program. Tetapi, masih banyak program yang mengandalkan pendekatan proyek sehingga terkesan asal-asalan.
"Yang banyak terjadi, yang penting program sudah terlaksana, tanpa mengetahui kebutuhan di lapangan," katanya.
Meski begitu, kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud dinilai sudah mengarah kepada sejumlah perbaikan. Itu merupakan prestasi selama masa kerja yang masih singkat, yakni sepuluh bulan.
Ia mencontohkan, penanaman pendidikan karakter yang digaungkan pada masa kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan relevan dengan tujuan pendidikan nasional.
"Meski kinerja pemerintah belum optimal, kami percaya pemerintah berusaha melakukan yang terbaik. Semua masih bisa diperbaiki," katanya.
Menurut Sulistiyo, untuk menyukseskan penanaman karakter, pemerintah perlu menggalang dukungan semua pihak. Sebab, pengajaran nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan kesopanan, tidak cukup hanya melibatkan guru di sekolah.
"Pendidikan karakter merupakan proses belajar jangka panjang dan melibatkan lingkungan. Orangtua sangat berperan di dalamnya," ujarnya.
Sulistiyo menilai, masih banyak perbaikan yang perlu dilakukan oleh Kemendikbud pada tahun pertama bekerja. Hal mendesak yang perlu segera dibenahi adalah penentuan kurikulum yang dijalankan sekolah. (*)